Mohon tunggu...
Lusia Eksi
Lusia Eksi Mohon Tunggu... Guru - Guru MTs Hidayatullah Denpasar

Ibu dari 2 anak. Guru yang suka menulis, membuat craft, dan sesekali memasak.

Selanjutnya

Tutup

Foodie

Mengenalkan Kuliner Nusantara pada Pelajar di MTs Hidayatullah Denpasar

15 Desember 2024   08:18 Diperbarui: 15 Desember 2024   09:06 36
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foodie. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Mengenalkan Kuliner Nusantara di MTs Hidayatullah Denpasar

Berbicara tentang kuliner Nusantara atau Indonesia, sudah pasti banyak ragamnya. Dengan jumlah provinsi sebanyak 38, yang tersebar dari Sabang sampai Merauke, dengan bermacam ragam suku dan budaya, tentu saja keberadaan kuliner Nusantara memiliki keunikan di masing-masing daerah dan tempat. Bahkan takjarang, sebuah makanan dengan nama yang sama, bisa diolah dengan berbagai macam cita rasa dan disesuaikan dengan lidah lokal setempat. Contohnya: Soto. Di setiap daerah, kuliner berjenis soto selalu ada. Namun tiap daerah memiliki citarasa dan resep berbeda. Ada soto Lamongan, soto Betawi, soto Kudus, dan lain-lain. Begitulah keunikan dan keberagaman kuliner Nusantara. 

Selayaknyalah kuliner Nusantara kita jaga keberadaannya karena merupakan warisan budaya bangsa. Jangan sampai punah tergeser dengan makanan impor dari luar negeri, seperti aneka junk food. Kita juga harus mengenalkan kepada generasi muda kuliner tradisional Nusantara agar tumbuh rasa cinta tanah, air, bangga sebagai bangsa Indonesia, dan ikut serta menjaga budaya bangsa.
Adapun manfaat kita mengenalkan kuliner Nusantara, antara lain:
1. Dalam rangka melestarikan budaya bangsa
2. Menjaga identitas Nasional
Aneka kuliner tradisional banyak menjadi identitas bangsa Indonesia, misalnya rendang.
3. Menambah wawasan, khususnya bidang kuliner
4. Menumbuhkan rasa Nasionalisme
5. Menumbuhkan sikap toleransi
Makanan tradisional nusantara kerapkali mencerminkan keberagaman agama di Indonesia, seperti ketupat opor yang identik dengan hari raya umat Islam. Dengan kuliner, akan tumbuh sikap menghargai agama lain/toleransi.
6. Memudahkan beradaptasi
Bila tinggal di suatu daerah baru, kita selayaknya mencoba kuliner tradisional daerah tersebut sehingga dengan mengenal kuliner setempat, kita sebagai warga baru akan cepat beradaptasi dengan lingkungan sekitar
7.Mempelajari keberagaman budaya
8. Mempelajari sebaran bahan-bahan rempah
9. Sebagai media untuk mengenalkan budaya bangsa
10. Mengembangkan produk wisata kuliner

Berdasarkan hal tersebut di atas, maka MTs Hidayatullah Denpasar pada tanggal 17 Agustus 2024 kemarin mengadakan lomba kuliner Nusantara, dengan tujuan untuk mengenalkan rasa cinta terhadap makanan asli Indonesia kepada para pelajar.
Lomba diadakan perkelas, mulai dari kelas 7 hingga kelas 9. Masing-masing kelas menyajikan masakan dari satu daerah tertentu di Indonesia, dan penyajiannya meliputi makanan lengkap, jajanan tradisional, dan minuman tradisional.
Dari 5 kelas yang mengikuti lomba kuliner ini, semua menyajikan menu dari daerah yang berbeda-beda.
Untuk kelas 7 ada 2 kelas, yaitu kelas 7B dan 7C.


Kelas 7B menyajikan menu dari daerah Bali, berupa nasi beserta ayam betutu, sambal matah, sate lilit, urap Bali. Sedangkan jajanan tradisional berupa lupis, pisang rai, dan klepon, sedangkan minumannya adalah es kuwut/kelapa. Aneka hidangan ini dihias dengan indah dan estetik, sehingga meningkatkan nilai jual apabila akan dijual.
Kelas 7C menghidangkan kuliner Jawa Barat, yaitu nasi liwet, ayam goreng, tempe dan tahu bacem, ikan asin goreng, aneka lalapan dan sambal. Sedangkan aneka jajanan yang disajikan adalah rujak buah, aneka kue modern dan es dawet.
Kelas 8 mengangkat tema dari Sumatera. Makanan utamanya adalah mpek-mpek, jajanannya adalah bika ambon, sedang minumannya adalah es kacang merah. Kelas 9B mengangkat tema Betawi dengan nasi uduk lengkap, kue rangi dan lupis serta bir pletok. Kelas terakhir yaitu 9C dengan nasi liwet Sunda, mie dan ayam goreng, tempe dan tahu goreng, serta lalapan dan sambal. Untuk jajanan mereka memilih cilok dan cimol dengan es dawet sebagai penutup.


Sebelum menyajikan, masing-masing kelas mempresentasikan kuliner yang mereka hidangkan dengan tampilan cantik dan artistik. Dengan mempresentasikan diharapkan bahwa pelajar mampu mengapresiasi dalam bentuk verbal terhadap kuliner nusantara. Keluar sebagai juara 1 adalah kelas 7 C yang menyajikan masakan Sunda berupa nasi liwet dan lauk pauknya.
Dampak yang diharapkan dari lomba tersebut adalah:
1. Cinta tanah air Indonesia
2. Mengenal budaya kuliner dari berbagai daerah
3. Sikap mencintai kuliner nusantara sebagai bagian dari jiwa nasionalisme dan merasa ikut memiliki
4. Menjaga keberadaan kuliner nusantara sebagai bagian dari budaya bangsa
5. Ikut serta aktif mengenalkan kuliner nusantara dengan berbagai cara, misalnya dengan membuat jenis makanan tradisional dan menjualnya.


Demikian kegiatan lomba 17 Agustus di MTs Hidayatullah Denpasar yang telah ikut serta menjaga dan melestarikan kuliner tradisional sebagai warisan Nusantara yang harus dijaga keberadaannya dan dilestarikan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun