Jakarta minggu,16 November 2014, hujan baru saja mengguyur ibu kota malamnya, iya hujan yang menjadi penanda bagi warga untuk bersiap-siap menghadapi sesuatu yang lazim di jakarta, banjir tentunya kan? Aku baru saja berniat untuk menulis ditemani seduhan hangat dan di tengah kondisi yang dingin, sedikit lembab, sunyi. Dalam kasus tentang bagaimana menjaga stabilitas keuangan ini saya ingin mengutarakan banyak hal tentang solusi terkait masalah tersebut sampai pada suatu kesimpulan yang mana pikir saya, merupakan cara paling bijaksana untuk merealisasikan berbagai macam ide cemerlang yang telah disampaikan oleh kompasianer-kompasianer lainnya.
Pejamkam mata dengan ikhlas, harap dan tunduk>>
“Ya Tuhan kami, hindarkan kami dari godaan syaitan yang terkutuk, dengan menyebut namaMu yang maha pengasih lagi maha penyayang. Dengan segala rasa tunduk ku terhadap kebesaran dan keagunganMu, ku ingin menyampaiakan bahwa kubangga menjadi rakyat Indonesia, salah satu negara yang Engkau limpahkan karuniaMu yang sangat besar dari ujung barat sampai ujung timur dengan berbagai berbagai kenikmatan lainnya yang bagi manusia seperti kami sungguh pasti tiada mampu untuk menghitungnya. Ya Tuhan kami, sungguh sangat jelas bagi kami bahwa kami telah melanggar apa yang di peringatkan bagi kami dalam hal bermuamalah, kami dengan kecerdasan semunya begitu bangga dan merasa benar menerapkan transaksi-transaksi keuangan yang penuh dengan tipu daya syaitan. Ampuni kami dan berilah petunjuk pada kami, sungguh nyata Engkau telah melarang riba, karena sungguh pasti akan merugi bagi mereka yang menerapkan riba. Oleh karena itu, yang maha mengetahui segala isi hati, tetapkanlah hati bagi pemimpin, cendekiawan, ulama dan anak muda, hati yang selalu dekat denganMu agar sekarang juga diberikan keberanian dan keteguhan untuk menghilangkan segala macam kegiatan riba yang sedang dan akan dilakukan dalam segala aspek kehidupan bernegara. Ya Tuhan kami, kabulkan ide-ide positif para kompasianer dalam hal cara menjaga stabilitas keuangan yang mereka utarakan, sungguh dalam hati mereka ada niat untuk membangun bangsa ini menjadi lebih baik, dan juga kepada pemimpin kami agar selalu diberikan kesehatan agar dapat melayani masyarakatnya dengan maksimal. Ya Tuhan kami lapangkanlah dada kami, mudahkanlah urusan kami dan lepaskanlah kesulitan yang negara kami alami, kuyakin dengan mengikuti aturanMu, pasti kami akan menjadi negara yang sukses di dunia dan sukses di akhirat. Aamiin.”
Demikian kiranya salah satu konntribusi yang dapat saya berikan bagi negara ini, disamping konstribusi lain yang dapat saya lakukan, akhirnya dengan penuh hormat saya akhiri pagi yang lembab di bulan November ini dengan sebuah tulisan, semoga kita sebagai bangsa Indonesia dapat berkumpul lagi surga sebagai suatu kerajaan yang kekal penuh kenikmatan.
Terima kasih.
Penulis: Dody Septian Muhtar Putra
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H