Mohon tunggu...
Lusia Drikti
Lusia Drikti Mohon Tunggu... Apoteker - Pengusaha muda

Apoteker komunitas - klinis Pharmapreneur

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Tenggelamnya Bahtera Kepercayaan Diri

3 Maret 2018   10:51 Diperbarui: 3 Maret 2018   11:51 343
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Disini penulis tidak bermaksud untuk menyalahkan media sosial, tetapi kita sebagai manusia yang punya logika berpikir yang baik dan perasaan yang bisa diolah, cobalah kita melihat sesuatu lebih bijak dan cobalah melihat ke dalam diri sendiri. Syukuri dirimu  apa adanya karena kita semua punya potensi yang besar namun jika kita hanya melihat orang lain dan membandingkan diri kita dengan orang lain, maka kepercayaan diri kita akan hilang dan bisa jadi talenta yang ada pada diri kita sendiri akan hilang. 

Sibuk mengagumi orang lain tapi kita tidak sibuk merawat diri. Coba kita melihat secara bijak, orang bisa seperti ini dan seperti itu, lihatlah dirimu, kamu juga bisa bahkan lebih dengan cara dan prosesmu sendiri. Tidak harus memaksa diri untuk sama dengan orang lain agar diakui. Percayalah pada kekuatan yang ada pada dirimu, sadari dan syukuri potensi yang dimiliki dan mulailah berbuat sesuatu yang positif untuk dirimu dan niscaya akan berdampak positif bagi orang sekitarmu.

Tiap orang dikaruniai potensi dan bakat yang berbeda. Mereka bisa dengan cara mereka sendiri, kamu pun bisa dengan caramu sendiri. Jika ada yang membully, jangan merasa semakin rendah. Sakit memang wajar namun bangkit dan bersinar. Tunjukkanlah dirimu dan jangan sampai hilang kepercayaanmu akan dirimu sendiri, jangan sampai originalistasmu sendiri hilang karena dipudarkan oleh pikiran burukmu atau pikiran orang lain yang tidak begitu mengenalmu.

Media sosial baik jika digunakan secara baik namun akan memiliki efek samping jika kita melihat dari kacamata yang salah dan kurang bijak dalam menentukan sikap.

Akhir kata,  terima kasih kepada media sosial. Semoga tulisan ini dapat menyadari kita semua untuk tidak menjadi budak media sosial tetapi tetaplah jadi tuan atas diri kita masing -- masing sehingga pribadi kita tetap menjadi pribadi yang penuh dengan kepercayaan diri namun tetap rendah hati.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun