Mohon tunggu...
Lusia Anies
Lusia Anies Mohon Tunggu... mahasiswa -

my live my adventure

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Sebuah Kisah di Penghujung Malam

6 Agustus 2014   16:51 Diperbarui: 18 Juni 2015   04:17 3
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Dan di penghujung malam tadi,

Kau tunjukan amarahmu ketika aku menentangmu

Sebuah argument pembelaan yang biasa yang sering ku lontarkan ketika silang pendapat dalam sebuah pertemanan,

Bukankah sudah sangat biasa dalam pertemanan yang satu terkadang lebih superior dibanding yang lain,

Tidak butuh pembedaan gender dalam sebuah pertemanan,

Tapi akhirnya kau tunjukan marahmu,

Karena aku menentangmu,

Bagimu wanita tidak boleh menentang laki-laki,

Dalam batinku aku bergumam, “Aaah, iyaa Itu untuk sebuah hubungan yang lebih intim. Tapi kita?”

Lalu siapa kita?

Siapa aku dimatamu?

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun