Mohon tunggu...
Lusi Mei Cahya
Lusi Mei Cahya Mohon Tunggu... Dosen - Dosen Teknik Industri Universitas Katolik Darma Cendika Surabaya

Seorang Dosen Teknik Industri dengan pengalaman lebih dari 20 tahun mengajar dan 9 tahun sebagai Production Planner di Industri Sepatu

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Menuju UMKM Berdaya Saing Dosen UKDC Berikan Pelatihan dan Pendampingan Manajemen Rantai Pasok

13 Desember 2022   08:55 Diperbarui: 13 Desember 2022   09:17 65
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sebagai kelanjutan dari pemberian mesin penggiling dan Biodigester hasil pendanaan Program Kemitraan Masyarakat (PKM) 2022 yang diberikan kepada pengrajin Tahu Dusun Wonosari-Kediri, Lusi Mei Cahya Wulandari dosen Universitas Katolik Darma Cendika kembali melakukan pelatihan dan pendampingan manajemen rantai pasok bagi pengrajin. Kegiatan yang dilakukan selama empat kali dalam bulan November diakhiri pada 11 Desember 2022. 

Pengrajin tahu Budi Kusworo dan Ahmad Andi dan beberapa warga sekitar sangat antusias dalam mengikuti pelatihan, terlebih di awal pelatihan dihadiri oleh Kaur Keuangan Desa Purwotengah, ibu Yusa Ida Kurniawati. Topik yang diberikan meliputi pengenalan rantai pasok, mengelola permintaan dan persediaan serta manajemen risiko dalam rantai pasok. 

Dalam diskusi tentang rantai pasok harga kedelai masih menjadi persoalan yang disampaikan pengrajin, demikian disampaikan oleh Budi Kusworo, pengrajin tahu yang sudah menekuni usaha tahu lebih dari 10 tahun. Hal tersebut disiasati pengrajin dengan memperkecil ukuran tahu, mengingat bila harga dinaikkan warga tidak akan mau membeli.

Dokpri
Dokpri

Pada pelatihan manajemen risiko, pengrajin mendapat pengetahuan tentang bagaimana mengidentifikasi risiko, melakukan analisa dan evaluasi serta pengendalian risiko. Dalam proses pendampingan yang dilakukan oleh Lusi Mei, dosen Teknik Industri UKDC, pengrajin diberikan formulir untuk mengisi risiko apa saja yang muncul, kapan terjadinya, penyebab terjadinya serta dampak yang ditimbulkan. Proses pendampingan direspon dengan baik oleh pengrajin. Senada yang disampaikan oleh Budi Kusworo, Ahmad Andi yang sudah lebih dulu menekuni usaha tahu salah satu risiko yang terjadi adalah kenaikan harga bahan baku kedelai. 

Saat ini harga kedelai sudah diatas Rp 14.000 per kg, dengan harga jual tetap maka memperkecil ukuran tahu menjadi solusinya.

Dokpri 
Dokpri 

Sebagai akhir dari pendampingan ini, Lusi Mei juga memaparkan adanya aplikasi Kedai Reka yang menjadi platform sinergi antara perguruan tinggi dengan dunia usaha dan dunia industri. Semoga pengrajin benar benar mendapat manfaat dari kegiatan pengabdian masyarakat yang dilakukan selama ini.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun