Bimbingan konseling, ialah proses pemberian bantuan secara berkelanjutan dari konselor untuk membimbing konseli dengan cara-cara yang meningkatkan pemahaman mereka tentang kemampuan mereka untuk memecahkan berbagai masalah (Lestari, 2020). Layanan bimbingan dan konseling di sekolah dasar berkaitan dengan perkembangan siswa sekolah dasar ketika mereka belajar untuk beradaptasi dengan lingkungan yang lebih luas dan bersosialisasi dengan mengenali aturan, nilai, dan norma yang berbeda. Namun, tidak jarang anak-anak menghadapi berbagai permasalahan sosial yang dapat menghambat pertumbuhan dan perkembangan mereka secara optimal. Masalah seperti perundungan, kesulitan berteman, rendah diri, hingga gangguan konsentrasi seringkali dialami oleh anak-anak di usia sekolah dasar. Untuk mengatasi permasalahan-permasalahan tersebut, kehadiran layanan bimbingan dan konseling (BK) di sekolah menjadi sangat penting.
Bimbingan konseling sebagai pilar penting dalam pertumbuhan dan perkembangan anak sekolah dasar. Pada usia ini, anak-anak seringkali menghadapi berbagai tantangan sosial yang dapat memengaruhi emosi, perilaku, dan prestasi belajar mereka. Melalui bimbingan konseling, anak-anak dapat memahami diri mereka lebih dalam, mengelola emosi dengan baik, meningkatkan keterampilan sosial, dan mengatasi masalah yang mereka hadapi. Selain itu, bimbingan konseling juga berfungsi sebagai pencegahan dini terhadap masalah-masalah sosial yang lebih serius di masa depan. Dengan demikian, bimbingan konseling tidak hanya membantu anak-anak mengatasi masalah yang sudah ada, tetapi juga membekali mereka dengan keterampilan hidup yang berharga untuk menghadapi masa depan.
Bimbingan dan konseling berperan sebagai wadah bagi anak-anak untuk mengeksplorasi diri, memahami perasaan, serta mengembangkan keterampilan sosial yang diperlukan untuk menghadapi tantangan dalam kehidupan mereka. Permasalahan sosial yang dihadapi anak di sekolah dasar tidak boleh dianggap sepele. Jika dibiarkan tanpa penanganan yang tepat, masalah-masalah ini dapat berdampak negatif pada kehidupan anak di masa depan. Oleh karena itu, perlu adanya upaya yang sistematis untuk mencegah dan mengatasi permasalahan sosial anak di sekolah. Salah satu upaya yang dapat dilakukan adalah dengan memperkuat layanan bimbingan dan konseling di sekolah. Dengan memberikan layanan BK yang berkualitas, sekolah dapat menciptakan lingkungan belajar yang aman, nyaman, dan kondusif bagi tumbuh kembang anak. Selain itu, BK juga dapat membantu anak-anak untuk mencapai prestasi akademik yang optimal, karena masalah sosial yang tidak teratasi seringkali menjadi penghambat dalam proses belajar.
Masalah sosial pada anak SD seringkali muncul akibat berbagai faktor, mulai dari lingkungan keluarga, teman sebaya, hingga tekanan akademik. Salah satu masalah yang umum adalah bullying. Anak yang menjadi korban bullying seringkali merasa terisolasi, takut, dan memiliki harga diri yang rendah. Selain itu, kesulitan dalam bersosialisasi juga menjadi masalah yang kerap dihadapi anak SD. Anak yang pemalu atau memiliki perbedaan minat seringkali kesulitan menemukan teman bermain dan merasa tidak diterima dalam kelompok. Masalah sosial lainnya yang sering muncul adalah masalah perilaku. Anak-anak mungkin mengalami kesulitan dalam mengendalikan emosi, seperti marah atau frustrasi. Hal ini dapat memicu perilaku agresif, seperti berkelahi atau merusak barang. Selain itu, masalah perhatian dan hiperaktivitas juga dapat mengganggu interaksi sosial anak dengan teman sebaya.
Tekanan akademik yang tinggi juga dapat menjadi pemicu masalah sosial pada anak SD. Anak yang merasa kesulitan dalam belajar atau tidak memenuhi ekspektasi orang tua dan guru seringkali mengalami stres dan kecemasan. Hal ini dapat berdampak pada hubungan sosial mereka, baik dengan teman sebaya maupun dengan orang dewasa. Penting untuk diingat bahwa setiap anak unik dan masalah yang mereka hadapi juga berbeda-beda. Oleh karena itu, penanganan masalah sosial pada anak SD harus dilakukan secara individual dan disesuaikan dengan penyebab dan tingkat keparahan masalah.
Strategi Bimbingan konseling yang dapat diterapkan untuk mengatasi permasalahan sosial anak SD seperti dengan pendekatan individual, kelompok, dan kognitif-perilaku, konselor dapat membantu anak-anak memahami diri mereka, mengelola emosi, dan mengembangkan keterampilan sosial yang penting. Teknik-teknik seperti wawancara mendalam, terapi bermain, dan diskusi kelompok dapat memberikan ruang bagi anak-anak untuk mengekspresikan diri dan belajar dari pengalaman teman sebaya. Selain itu, melibatkan orang tua dan guru dalam proses bimbingan konseling juga sangat penting untuk menciptakan lingkungan yang mendukung pertumbuhan anak.
Keberhasilan bimbingan konseling sangat bergantung pada beberapa faktor, di antaranya adalah keterampilan konselor, kualitas hubungan konselor-anak, dan konsistensi dalam memberikan layanan. Penggunaan media yang menarik seperti video animasi dan permainan edukatif juga dapat memperkaya proses bimbingan konseling. Dengan demikian, bimbingan konseling tidak hanya membantu anak-anak mengatasi masalah yang sudah ada, tetapi juga membekali mereka dengan keterampilan hidup yang berharga untuk menghadapi masa depan.
Terdapat beberapa fungsi dalam bimbingan konseling utnuk mengatasi permasalahan pribadi social pada anak SD adalah sebagai berikut (S.Rahmi, 2021) :
- Berubah menuju pertumbuhan. Pada bimbingan pribadi-sosial, konselor secara berkesinambungan memfasilitasi individu agar mampu menjadi agen perubahan (agent of change) bagi dirinya dan lingkungannya. Konselor juga berusaha membantu individu sedemikian rupa sehingga individu mampu menggunakan segala sumber daya yang dimilikinya untuk berubah.
- Pemahaman diri secara penuh dan utuh. Individu memahami kelemahan dan kekuatan yang ada dalam dirinya, serta kesempatan dan tantangan yang ada diluar dirinya. Pada dasarnya melalui bimbingan pribadi sosial diharapkan individu mampu mencapai tingkat kedewasaan dan kepribadian yang utuh dan penuh seperti yang diharapkan, sehingga individu tidak memiliki kepribadian yang terpecah lagi dan mampu mengintegrasi diri dalam segala aspek kehidupan secara utuh, selaras, serasi dan seimbang.
- Belajar berkomunikasi yang lebih sehat. Bimbingan pribadi sosial dapat berfungsi sebagai media pelatihan bagi individu untuk berkomunikasi secara lebih sehat dengan lingkungannya.
- Berlatih tingkah laku baru yang lebih sehat. Bimbingan pribadi-sosial digu- nakan sebagai media untuk menciptakan dan berlatih perilaku baru yang lebih sehat.
- Belajar untuk mengungkapkan diri secara penuh dan utuh. Melalui bimbingan pribadi-sosial diharapkan individu dapat dengan spontan, kreatif, dan efektif dalam mengungkapkan perasaan, keinginan, dan inspirasinya.
- Individu mampu bertahan. Melalui bimbingan pribadi-sosial diharapkan individu dapat bertahan dengan keadaan masa kini, dapat menerima keadaan dengan lapang dada, dan mengatur kembali kehidupannya dengan kondisi yang baru.
- Menghilagkan gejala-gejala yang disfungsional. Konselor membantu indovidu dalam menghilangkan atau menyembuhkan gejala yang mengganggu sebagai akibat krisis
- Artikel ini menyoroti bahwa bimbingan konseling (BK) memegang peranan penting dalam membantu anak-anak sekolah dasar (SD) mengatasi permasalahan sosial yang dapat menghambat perkembangan mereka, seperti perundungan, kesulitan berteman, rendah diri, dan gangguan konsentrasi. BK tidak hanya bertujuan untuk menyelesaikan masalah yang dihadapi anak, tetapi juga memberikan keterampilan hidup yang penting untuk masa depan. Melalui pendekatan individual, kelompok, dan kognitif-perilaku, serta melibatkan orang tua dan guru, BK membantu anak-anak memahami diri, mengelola emosi, dan mengembangkan keterampilan sosial. Keberhasilan BK sangat bergantung pada kompetensi konselor, kualitas hubungan dengan anak, dan konsistensi layanan. Secara keseluruhan, layanan BK yang efektif dapat meningkatkan kepercayaan diri, kecerdasan emosional, prestasi akademik, dan kualitas hubungan sosial anak, serta mencegah masalah sosial yang lebih serius di masa depan. Dengan demikian, BK merupakan solusi strategis untuk menciptakan lingkungan belajar yang aman, nyaman, dan kondusif bagi perkembangan optimal anak.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H