Mohon tunggu...
Ramadhani Luqmanul Hakim
Ramadhani Luqmanul Hakim Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

Life goes on, if you're tired, just gojek

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Menata Pikir demi Kesehatan dan Kewarasan di Era Modern

22 Januari 2024   13:09 Diperbarui: 22 Januari 2024   13:17 214
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
   SUMBER: www.yesdok.com

             Kesehatan mental menjadi isu yang semakin mendapatkan perhatian di tengah-tengah masyarakat modern saat ini. Dalam era di mana tekanan hidup semakin kompleks, tantangan pekerjaan yang meningkat, dan tekanan sosial yang terus berkembang, menjaga kesehatan mental menjadi suatu keharusan.Pentingnya menjaga Kesehatan mental dalam Masyarakat modern yaitu agar tetap bisa hidup dan berfikir logis di Tengah Tengah tekanan yang ada di Masyarakat,lingkungan kerja ataupun dalam bergaul dengan sesama,tentu saja dalam hidup setiap manusia itu banyak sekali tekanan atau masalah yang sering kali dihadapi sehingga  membuat mental kita menjadi sangat lemah maka dari itu tetaplah menjaga mental dan kewarasan di era yang semakin modern ini

            Kesehatan mental mempunyai peran penitng dalam menjaga kualitas hidup setiap individu.Namun ,stigma terhadap masalah Kesehatan mental seringkali menjadi penghambat utama dalam mencari pertolongan ,oleh karena itu Masyarakat perlu lebih proaktif dalam  mengubah presepsi negative terhadap gangguan mental dengan caraa menciptakan lingkungan yang mendukung.selain mengatasinya dengan menciptakan lingkungan yang mendukung,dukungan sosial dari keluarga ,teman ,dan komunitas sangat penting dalam menghadapi tantangan Kesehatan mental.Selain itu Masyarakat juga harus mendorong terbukannya dialog tentang Kesehatan mental dirumah dan ditempat kerja ,dengan menciptakan lingkungan Dimana orang merasa nyaman untuk menyampaikan perasaan mereka dan membantu orang merasa didukung

            Setiap 10 Oktober berbagai pihak di dunia menyuarakan kampanye Hari Kesehatan Mental sedunia ,peringatan ini sebagai bentuk dukungan juga atas kepedulian terhadap Kesehatan mental yang menjadi bagian penting dari Kesehatan seseorang secara utuh. WHO menyebutkan ,Kesehatan mental adalah hak asasi mendasar yang dimiliki setiap manusia , Orang yang memiliki kesehatan mental baik akan mampu belajar, mengatasi tekanan apa pun, bekerja dengan baik, belajar, sampai mempunyai kontribusi bagi kebaikan komunitasnya

SUMBER: www.tirto.id
SUMBER: www.tirto.id

             Menurut Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2018,terdapat lebih dari 19 juta penduduk Indonesia usia lebih dari 15 tahun memiliki gangguan mental emosional ,selain itu sebanyak lebih dari 12 juta penduduk dengan rentang usia sama diketahui mengalami deperesi.Gangguan mental seperti ini menjadikan penderita melakukan aksi nekat seperti bunuh diri .Mengutip laman Sehat Negeriku Kemenkes ,Indonesia memiliki prevelansi orang dengan gangguan jiwa kurang lebih 1 dari 5 orang.Jika dikaitkan dengan jumlah penduduk yang mencapai 250 juta jiwa,jumlah mereka yang rentan mengalami masalalah gangguan juwa mencapai 20 persen dari populasi penduduk di negeri ini

             Data tingkat depresi antarnegara 2023 yang dimuat laman World Population Review menyebutkan, Ukraina menjadi urutan pertama sebagai negara dengan penduduk terdepresi sebanyak 2.800.587 kasus atau sebesar 6,3 persen dari jumlah penduduk. Urutan kedua ditempati Amerika Serikat dengan 17,491,047 kasus (5,9 persen) dan disusul Estonia 75.667 kasus (5,9 persen).Adapun Indonesia ditemukan 9.162.886 kasus depresi dengan prevalensi 3,7 persen meurut data yang dimuat dalam laman Our Better World dari data Kementerian Kesehatan 2013, sekitar 9 juta penduduk Indonesia mengalami depresi,sebagai akibatnya ditemukan 3,4 kasus bunuh diri per 100.000 orang di Indonesia Kasus bunuh diri diakibatkan  dengan penyakit kejiwaan yang lebih parah seperti psikosis, dengan jumlah 400.000 orang.Depresi yanf dialami remaja Indonesia hingga membuat 19 persen diantaranya mempunyai ide untuk mengakhiri hidupnya Adapun factor yang mempengaruhi gangguan mental pada remaja yaitu meliputi perundungan, sekolah dan pendidikan, hubungan teman sebaya dan keluarga, perilaku seks, pemakaian zat, pengalaman trauma masa kecil, hingga penggunaan fasilitas Kesehatan.

            Maka dari itu mari Bersama sama merangkul peran aktif dalam mendukung Kesehatan mental dengan memahami,mendukung dan menhilangkan stigma ,kita dapat menciptakan Masyarakat dan lingkungan yang lebih sehat secara mental dan memberikan dukungan yang diperlukan bagi mereka yang menghadapi masa sulit ini

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun