Bagi sebagian orang memiliki kulit putih adalah suatu impian, tapi tahukah anda bahwa secara medis kulit putih tidak lebih baik dari kulit gelap.
Lapisan kulit kita terdiri dari 2 lapisan yang disokong oleh jaringan lemak (adipose) dibawahnya. Lapisan terluar disebut epidermis yang merupakan lapisan dengan jaringan yang memiliki sel-sel tanduk (keratinosit) yang fungsi utamanya adalah proteksi. Pada lapisan lebih dalam, terdapat lapisan dermis yang kaya akan ujung serabut saraf, pembuluh darah, dan jaringan ikat elastin yang membuat kulit kita elastis dan kenyal.
Dari mana warna gelap dihasilkan? Pigmen warna melanin yang dihasilkan oleh melanosit (sel melanin) di epidermis mengambil peran penting dalam hal ini. Zat warna gelap tersebut masuk ke sel dan membentuk formasi di atas inti sel atau searah dengan arah masuknya sinar matahari untuk membantu melindunginya dari sinar ultraviolet dan penuaan dini. Tanpa adanya melanin, maka sinar ultraviolet yang bersifat karsinogenik – menyebabkan kanker – dapat langsung mengenai inti sel dan berakibat pada kerusakan DNA – deoxyribonucleat acid , suatu blueprint mahluk hidup. Kerusakan DNA ini yang nantinya akan menimbulkan kanker kulit.
Data dari National Cancer Institute menunjukan insidensi kanker kulit dilihat dari warna kulit, yaitu pada laki-laki kulit putih 32,3 per 100.000 sedangkan hasil yang kontras pada laki-laki kulit hitam yaitu 2,2 per 100.000. Terlihat hampir 15 kali lipat resiko orang kulit putih untuk menderika kanker kulit dibandingan orang kulit hitam.
Jadi apakah anda masih beranggapan kulit putih lebih baik dari kulit gelap? Setiap manusia diciptakan dalam keadaan seimbang, termasuk dengan alam. Di lingkungan tropis seperti Indonesia yang memiliki intensitas sinar matahari tinggi, maka orang dengan kulit lebih gelap bisa hidup lebih aman. ^_^
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H