Mohon tunggu...
Luqman Hakim
Luqman Hakim Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Olahraga

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Insiden Hotel Yamato Surabaya 19 September 1945

29 Juni 2024   05:30 Diperbarui: 29 Juni 2024   05:31 20
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Pada tanggal 19 September 1945, terjadi peristiwa penting yang dikenal sebagai Insiden Hotel Yamato di Surabaya, yang memiliki makna simbolis dalam perjuangan kemerdekaan Indonesia. Berikut adalah sejarah hotel yamato di surabaya 19 september 1945

Setelah Jepang menyerah kepada Sekutu pada bulan Agustus 1945, pasukan Sekutu, terutama Inggris, tiba di Indonesia untuk melaksanakan misi pembebasan tawanan perang dan melucuti tentara Jepang.
Di sisi lain, Belanda juga berupaya untuk mengembalikan kekuasaannya di Indonesia, yang telah memproklamasikan kemerdekaannya pada 17 Agustus 1945. Surabaya, sebagai kota strategis di Jawa Timur, menjadi pusat ketegangan antara pasukan Sekutu (yang membawa pasukan Belanda) dan rakyat Indonesia yang mendukung kemerdekaan.

Pada tanggal 19 September 1945, sekelompok pemuda Indonesia melakukan aksi mendramatisasi dengan memanjat Hotel Yamato (sekarang Hotel Majapahit) di Surabaya. Mereka merobek bagian biru dari bendera Belanda yang berkibar di hotel tersebut, dan kemudian mengangkatnya kembali dengan warna merah putih, simbol dari bendera nasional Indonesia yang baru.

Aksi ini bukan hanya sekadar penggantian warna bendera, tetapi merupakan tindakan simbolis yang menunjukkan penolakan terhadap kekuasaan kembali Belanda di Indonesia. Peristiwa ini menandakan bahwa rakyat Indonesia siap untuk melawan dan mempertahankan kemerdekaannya, meskipun menghadapi ancaman dari pasukan Sekutu yang membawa pasukan Belanda.

Insiden Hotel Yamato memicu reaksi keras dari otoritas kolonial Belanda dan Sekutu. Mereka melihatnya sebagai ancaman terhadap upaya mereka untuk mengembalikan kekuasaan di Indonesia. Belanda mengintensifkan upaya mereka untuk merebut kembali kendali atas wilayah-wilayah penting di Indonesia, termasuk Surabaya.

Insiden ini meningkatkan ketegangan antara penduduk Indonesia yang mendukung kemerdekaan dan pasukan Sekutu/Belanda yang berusaha mengembalikan kekuasaan kolonial. Pertempuran-pertempuran sengit terjadi di berbagai wilayah, termasuk Pertempuran Surabaya yang meletus pada bulan November 1945.


Insiden Hotel Yamato juga menjadi simbol penting dalam sejarah perjuangan kemerdekaan Indonesia yaitu menunjukkan kesediaan rakyat untuk menghadapi segala risiko demi meraih kemerdekaan. Aksi pengibaran bendera merah putih di Hotel Yamato menggambarkan semangat perlawanan dan keberanian generasi muda Indonesia dalam menghadapi penjajahan.

Setelah Insiden Hotel Yamato pada 19 September 1945, peristiwa-peristiwa berikut ini berlanjut dalam konteks perjuangan kemerdekaan Indonesia melawan upaya pengembalian kekuasaan kolonial oleh Belanda dan Sekutu.

Insiden Hotel Yamato memicu reaksi keras dari pihak Belanda dan Sekutu. Mereka melihat aksi tersebut sebagai tantangan terhadap upaya mereka untuk mengembalikan kekuasaan kolonial di Indonesia. Belanda meningkatkan mobilitas pasukan mereka dan intensif dalam upaya merebut kembali kendali atas wilayah-wilayah penting di Indonesia, khususnya di Jawa Timur.

Insiden Hotel Yamato memperkuat semangat perlawanan rakyat Surabaya dan sekitarnya. Para pemuda dan tokoh masyarakat mulai aktif bergerak dan bergabung dalam gerakan perlawanan. Gerakan ini tidak hanya mencakup militer, tetapi juga melibatkan partisipasi luas dari berbagai lapisan masyarakat, termasuk perempuan dan anak-anak.

Ketegangan yang memuncak akibat Insiden Hotel Yamato dan reaksi pasukan Belanda/Sekutu mengarah pada pecahnya Pertempuran Surabaya pada bulan November 1945. Pertempuran ini menjadi salah satu pertempuran terbesar dan paling sengit dalam sejarah perjuangan kemerdekaan Indonesia, di mana pasukan Indonesia berjuang dengan gigih melawan superioritas militer Belanda dan Sekutu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun