Mohon tunggu...
Luqman Hakim
Luqman Hakim Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Ekonomi Islam Universitas Airlangga

Saya suka hal yang logis dan bermakna.

Selanjutnya

Tutup

Analisis

Stiker WA: Bahasa Kedua dalam Chatting

10 Desember 2024   16:49 Diperbarui: 10 Desember 2024   16:49 25
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Analisis Cerita Pemilih. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG

Aplikasi WhatsApp---atau WA---kerap digunakan rakyat Indonesia sebagai aplikasi obrolan daring. Tentunya, kita warga Indonesia tidak asing lagi dengan aplikasi ini. WA menggunakan jaringan Wi-Fi atau kuota untuk bekerja, lebih mending daripada menggunakan pulsa. Selain itu, WA juga menyediakan berbagai jenis fitur dalam aplikasi yang memudahkan individu untuk berkomunikasi. Fitur-fitur WA juga sering diperbarui dalam waktu ke waktu.

Salah satu fitur yang ada di WA adalah stiker. Saat chatting, pengguna dapat menyampaikan kesan atau ekspresi mereka melalui media gambar dengan cepat. Penggunaan stiker WA adalah cara yang efektif untuk berkomunikasi dalam lingkup daring. Hal ini dikarenakan pengguna tidak dapat melihat lawan bicara melalui percakapan teks. Dengan melihat lawan bicara, ada informasi tersirat yang ditunjukkan melalui bahasa tubuh, ekspresi wajah, dan kondisi mereka pada. Stiker WA membantu untuk mengomunikasikan---setidaknya---ekspresi pengguna dalam percakapan teks.

Beda dengan fitur WA yang menunjukkan foto/gambar, stiker WA tidak dianggap sebagai media oleh aplikasi. Media mencakup foto/gambar dan video, disimpan di storage yang berbeda dengan stiker sehingga tidak. Selain itu, stiker WA juga dapat diserap oleh pengguna lain dengan mudah. Pengguna hanya perlu memilih stiker WA yang diinginkan kemudian tambahkan stiker tersebut ke Favorit (tempat stiker WA). Hal ini mempermudah penyebaran stiker di WA sehingga pengguna lebih suka mengambil stiker daripada membuat stiker sendiri. Dengan melihat stiker yang dibagi suatu pengguna, kita dapat menilai pengguna tersebut dari stiker yang ditunjukkan.

Gaya bahasa seseorang menggambarkan pribadi dan latar belakang orang tersebut; stiker WA juga dapat menggambarkan pribadi dan latar belakang pengguna. Kaum Gen-Z sering membagikan stiker meme kepada satu sama lain. Biasanya, stiker meme ini menyampaikan ekspresi dengan sentuhan kelucuan. Salah satu contohnya adalah stiker jomok, stiker yang menunjukkan gambar yang tidak senonoh dengan keterangan teks yang murni seperti tidak bersalah. Oknum-oknum yang membagikan stiker jomok bisa dinilai problematik karena candaan mereka yang hampir melampaui batas. Contoh stiker lain adalah stiker WA lucu-lucu atau imut yang biasa dibagikan oleh ciwi-ciwi. Stiker-stiker ini biasanya terdapat foto bayi-bayi kecil dengan ekspresi wajah yang lucu atau karakter imut dengan ekspresi wajah yang imut juga. Pembagi stiker tipe ini menunjukkan sifat mereka yang feminin. Ada juga---pastinya---stiker-stiker anime yang biasa dibagikan oleh penggemar seni Jepang atau wibu.

Setiap group chat memiliki ciri khas stiker sendiri. Misalnya, stiker-stiker yang beredaran di grup sekolah berbeda dengan grup RT, berbeda juga dengan grup kumpulan teman. Pengalaman pribadi menunjukkan stiker yang dibagikan di grup sekolah penuh dengan stiker meme dari para siswa dan stiker lucu plus stiker profesional dari wali kelas. Stiker di grup RT biasanya berupa ucapan terima kasih, ucapan doa, dan komen-komen sopan yang disajikan dengan ilustrasi. Kalau di grup kumpulan teman, banyak beredar stiker-stiker meme, stiker jomok, dan stiker aib yang sering kali dibagikan untuk menggoda satu sama lain.

Stiker WA adalah fitur penyampaian ekspresi melalui gambar dalam aplikasi WhatsApp yang dapat mewarnai percakapan teks sehari-sehari. Pengguna dapat memperoleh stiker WA dengan mudah sehingga stiker-stiker WA dapat menyebar dengan cepat. Pribadi seorang pengguna dapat digambarkan dengan stiker WA yang ia bagikan. Sama seperti kata-kata yang kita ucapkan, berhati-hatilah dalam memilih stiker WA yang ingin ditunjukkan jika ingin menjaga citra Anda. Dan juga, tipe-tipe stiker yang beredar di suatu group chat dapat menggambarkan suasana lingkungan yang ada di grup tersebut.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun