Mohon tunggu...
luqman hakim
luqman hakim Mohon Tunggu... Freelancer - Be Better

Be Better

Selanjutnya

Tutup

Politik

218 Hari Menuju Pemilu: Swing Voters

10 Juli 2023   16:28 Diperbarui: 10 Juli 2023   16:49 73
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sinergi TNI, Polri, KPU, Katanya (kpu.go.id)

Pemilu atau pemilihan umum akan digelar kurang lebih 218 hari lagi di bulan Februari 2024. Saya mewakili diri sendiri sebagai swing voters yang akan memilih dengan penuh pertimbangan. Menimbang jumlah transferan ataupun jumlah kantong yang masuk sebelum pencoblosan. Tentu saja bukan itu yang saya maksud. Pertimbangan ini berlandaskan siapa pemberi gagasan realistis paling menarik. Sebagai orang yang pernah mengikuti berbagai program, sedikit banyak saya optimis seberapa besar suatu ide dapat terealisasi. Ide nyentrik sekalipun dapat menjadi faktor pembeda dalam pemilu kali ini.


Sayang sekali komposisi pemilih dalam pemilu kali ini masih diisi oleh pemilih yang sangat pragmatis bertajuk keluarga, kerabat, teman, atau fulus. Saya akan memilih sebagai voters yang tidak tergiur oleh apapun. Keluarga belum tentu dipilih, kerabat juga belum, teman masih belum, apalagi karena fulus.


Karakteristik calon wakil rakyat dan eksekutif juga belum ada yang menarik untuk dikulik. Beberapa nama yang curi start kampanye dari 3 tahun lalu sudah ada dalam daftar hitam buku merah tinta putih. Sebagai swing voters sejati, saya memiliki banyak kriteria dalam menentukan siapa calon yang akan dipilih menjadi wakil kami di gedung tikus. Percaya atau tidak, kriteria ini dapat berkembang seperti amoeba sekaligus bunglon. Tujuannya adalah membuat para calon wakil rakyat tidak perlu mengeluarkan uang untuk berkampanye. Kamilah yang akan berkampanye.


Selanjutnya, di detik terakir barulah kami akan memutuskan memilih pilihan sejati sebagai wakil kami. Kalaupun mereka berkhianat suatu saat nanti, kami tidak akan menyesali pilihan kami. Kami mungkin memaafkan tapi tidak akan pernah lupa. hahaha

Baiklah, sekian dulu tulisan tanpa arti ini, semoga dibaca para calon legislasi sebagai bahan pertimbangan anggaran kampanye.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun