Mohon tunggu...
Luqman Fahd
Luqman Fahd Mohon Tunggu... -

Belajar menjadi travel writer. Pencari beasiswa pertukaran pelajar. Pecinta traveling dan kuliner.

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Dalam Ribaan Troli (Part 16)

10 Juni 2016   22:06 Diperbarui: 10 Juni 2016   22:12 55
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Suasana di bandara Kuala Lumpur LCCT

Kami berada di pesawat AirAsia tujuan Perth-Kuala Lumpur selama sekitar enam jam. Saat mendarat di Kuala Lumpur pada malam hari tanggal 27 September 2013, kami mendapat beberapa masalah yang dialami oleh anggota rombongan kami. Namun, masalah tersebut dapat diatasi dengan baik. Kami sempat menjelajahi bandara LCCT Kuala Lumpur yang dikhususkan bagi maskapai penerbangan berbiaya rendah ini. Bandara ini cukup luas. Kami juga membeli oleh-oleh untuk keluarga kami di toko duty-free. Setelah selesai belanja, kami berkumpul untuk beristirahat di salah satu sudut bandara.

Pesawat kami dengan tujuan Yogyakarta dijadwalkan untuk berangkat keesokan harinya pada pukul 09.45. Walaupun kami sudah mendarat di bandara pada malam hari, kami tidak memesan hotel untuk menginap di Kuala Lumpur. Kami pun akhirnya tidur di bandara dengan beralaskan troli dan koper kami masing-masing. Di sekitar kami banyak wisatawan yang melakukan hal serupa. Banyak yang tidur di kursi, bahkan di lantai. Bandara itu pun berangsur-angsur sepi, toko-toko di sekitar kami mulai tutup, hanya beberapa toko yang masih buka.

Keesokan harinya, kami bersemangat untuk pulang ke Indonesia. Sebentar lagi, kami akan bertemu dengan keluarga tercinta di Yogyakarta.

Di atas pesawat, aku bertemu dengan seorang konsultan pertambangan yang berasal dari Bantul, Yogyakarta yang bekerja di Malaysia. Dia dua minggu sekali pulang untuk menemui keluarganya. Kami berdiskusi banyak hal tentang pendidikan dan karier ke depannya. Tidak lupa, dia pun memberikanku kontaknya agar aku dapat menghubunginya.

Dua jam kemudian, pesawat kami mendarat di Bandara Adisutjipto, Yogyakarta. Keluarga kami telah menunggu di terminal kedatangan. Alhamdulillah, kami dapat kembali ke Indonesia dengan selamat. Program sister school ini memberikan banyak manfaat kepada kami. Semoga pengetahuan yang kami dapat selama di Australia dapat diterapkan di Indonesia untuk memajukan bangsa tercinta. Aamiin.

Salam,

Luqman Fahd Muktiwibowo

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun