Mohon tunggu...
Luqman Fahd
Luqman Fahd Mohon Tunggu... -

Belajar menjadi travel writer. Pencari beasiswa pertukaran pelajar. Pecinta traveling dan kuliner.

Selanjutnya

Tutup

Healthy

"Obsessive-Compulsive Disorder"

24 Juni 2018   12:09 Diperbarui: 24 Juni 2018   12:26 693
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cuci tangan secara berlebihan adalah salah satu gejala Obsessive-Compulsive Disorder. (sumber: steemkr.com)

Kamu pernah melihat orang yang melakukan hal yang sama secara repetitif atau berulang kali? Contohnya, ada orang yang ketika mengunci pintu rumah, ia merasa harus mengecek hingga tiga kali atau bahkan lebih. Contoh yang lain adalah cuci tangan berkali-kali karena ia merasa tangannya masih belum cukup bersih.

Hal-hal yang telah saya sebutkan di atas merupakan pikiran dan ketakutan yang tidak masuk akal (obsesi) yang menyebabkan perilaku repetitif (kompulsi). (1a) Ini merupakan tanda dari Obsessive-Compulsive Disorder (OCD). 

Menurut National Institute of Mental Health (NIMH) dan American Psychiatric Association (APA), OCD merupakan disorder pada orang yang memiliki pikiran berulang (obsesi) yang membuat mereka merasa harus melakukan sesuatu secara berulang (kompulsi). (2a)(3a) Perilaku ini dapat memengaruhi berbagai aspek dalam kehidupan kita.

Saya akan membahas OCD dari dua sudut pandang, yaitu sudut pandang ilmiah dan sudut pandang pribadi. Obsesi adalah pikiran berulang yang menyebabkan kecemasan. (2b) Gejala-gejala yang lazim timbul antara lain:

  • Takut terkena kontaminasi, contoh: cairan tubuh seperti urine atau feses, kuman/penyakit, kontaminan lingkungan, bahan kimia rumah tangga, serta kotoran (4a)
  • Pikiran terlarang atau tabu yang tidak diinginkan, termasuk seks, agama, dan kekerasan
  • Pikiran agresif terhadap orang lain atau diri sendiri
  • Menempatkan barang-barang secara simetris atau teratur dengan sempurna

Kompulsi adalah perilaku berulang yang orang dengan OCD merasa harus melakukan dalam menanggapi pikiran obsesif. (2c) Gejala-gejala kompulsi yang sering timbul antara lain:

  • Cuci tangan atau membersihkan barang secara berlebihan atau dengan cara tertentu (4b)
  • Menata dan mengatur barang-barang dalam cara khusus dan tepat
  • Pengecekan berulang, seperti mengecek apakah pintu rumah sudah terkunci atau belum
  • Penghitungan berulang supaya berakhir dalam angka yang dianggap "benar" atau "aman"
  • Mengulang pertanyaan atau perkataan untuk mendapat keyakinan

Ya, kita juga akan mengecek ulang beberapa hal apabila sedang mengerjakan sesuatu agar tidak terjadi kesalahan. Akan tetapi, sebagai catatan, orang dengan OCD secara umum tidak mampu mengontrol pikiran dan perasaan mereka serta tidak merasa puas saat melakukan perilaku tersebut, namun mungkin merasa lega dari kecemasan yang ditimbulkan pikiran tersebut. (2d)

Gejala OCD dapat timbul-tenggelam, membaik, atau memburuk seiring waktu. Orang dengan OCD bisa mengatasi gejala tersebut dengan menghindari aktivitas yang memicu perilaku kompulsif. (2e) (4c)

Faktor risiko dalam OCD bermacam-macam, antara lain: (1b)

  • Faktor genetika. Gen tertentu yang memengaruhi perkembangan otak dapat memicu timbulnya OCD.
  • Ketidaknormalan pada otak. Hal ini melibatkan serotonin yang tidak seimbang pada otak orang dengan OCD. Serotonin digunakan untuk komunikasi di dalam sel-sel otak.
  • Kepribadian seseorang. Orang yang teliti, rapi, dan disiplin cenderung memiliki risiko besar untuk menderita OCD.
  • Lingkungan, trauma atau kejadian penting dalam hidup. Hal ini dapat terjadi setelah orang dengan OCD mengalami perundungan (bullying) atau setelah persalinan. (2f)

Pada orang dengan OCD, pikiran logis mereka tetap berfungsi, bahkan ketika pikiran OCD mereka berputar di luar kendali. (5a) Kebanyakan orang dengan OCD tahu bahwa pikiran dan perilaku mereka irasional dan tidak masuk akal, akan tetapi mereka tidak mampu menghentikannya, seringkali dari ketakutan bahwa tidak melakukan suatu aktivitas tertentu akan berdampak buruk kepada orang terdekat mereka. Tidak peduli seberapa kecil risikonya, orang dengan OCD akan merasa bertanggung jawab mencegah hal buruk itu terjadi.

Keraguan adalah bahan bakar OCD. Keraguan adalah emosi yang memicu perilaku obsesif dan kompulsif dan ketidakmampuan untuk hidup dengan keraguan dan ketidakpastian inilah yang mendorong OCD. Orang dengan OCD lebih menyukai jawaban yang hitam-putih untuk OCD mereka, daripada menerima wilayah abu-abu. (5b)

Bagi orang dengan OCD, beberapa langkah pengobatan yang bisa dilakukan antara lain: (1c)(6)

  • Pergi ke dokter atau layanan terapi psikologis.
  • Terapi perilaku kognitif (CBT) yang dapat membantumu mengurangi kecemasan dengan mengubah caramu berpikir dan berperilaku.
  • Penggunaan obat-obatan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun