cepat mengendap cari mangsa untuk disikat,
seolah gemerlap, silau mengilap.
Koar-koar sombong nan lantang,
bujuk rayu perangkap menunggu.
Umpan manis, ringan digenggam,
tercecer diantara jaman suram,
yang kini samar, mana salah mana benar.
Abis pikir logika tersingkir,
akal bulus kata diplintir.
Bukalah mata jernih kan kepala,
itu berkilau tidak selalu berupa permata.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!