Pada bulan Mei 2022, masyarakat dikagetkan dengan adanya fenomena alam berupa banjir Rob yang terjadi di sejumlah wilayah di pulau Jawa. Hal itu terjadi lantaran tidak adanya hujan turun, dan fenomena tersebut berlangsung secara tiba-tiba. Seperti contoh yang terjadi di Semarang, Jawa Tengah, banyak video beredar di medsos (media sosial) yang memperlihatkan para pekerja pabrik di daerah pesisir semarang sedang menyusuri genangan dengan kedalaman yang berfariatif. Dalam salah satu video terlihat seorang pekerja pabrik menyusuri genangan dengan menuntun sepeda motornya, yang pada saat itu genangan setinggi dadanya.
Dengan adanya fenomena banjir rob yang terjadi, jelas menyita perhatian publik terhadap penyebab dari fenomena tersebut. dari berbagai data yang diumumkan, banyak rumor yang berkembang bahwasannya beberapa tahun kedepan pesisir pulau jawa banyak yang akan tenggelam oleh laut. Dalam menyikapi fenomena yang terjadi di semarang, tentu erat kaitannya dengan kondisi pasang-surut air laut yang disebabkan adanya gaya Tarik menarik bumi dengan bulan. BMKG (Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika) mengungkap bahwasannya gelombang yang pada saat itu tinggi sekitar dua meteran lah yang menyebabkan banjir rob, dan lebih lanjut pemerintah kota semarang juga mengungkap bahwasannya disuatu titik terjadi tanggul jebol yang memperparah kondisi banjir. Banjir tersebut menggenangi banyak sektor di daerah tersebut, diantaranya adalah Pabrik-Pabrik karena Kawasan industri, perkampungan warga, dan beberapa ruas jalan raya.
Dari Permasalahan yang terjadi, terdapat beberapa fakta, yakni dahulunya pesisir pulau jawa merupakan daerah laut yang kemudian lambat laun laut berubah menjadi daratan rendah. Kemudian ditinggali dan dibangun peradaban oleh manusia. Terjadinya banjir rob juga disebabkan karena volume air laut yang naik, hal itu terjadi karena kutub es yang ada di Antartika mencair, serta daratan yang terus menyusut ketinggiannya.
Disini saya berasumsi bahwasannya Fenomena lingkungan yang terjadi bukan serta merta murni sebab takdir Tuhan saja, Tetapi terdapat ulah dari manusia itu sendiri. Lingkungan yang benar-benar dirawat, dijaga ekosistemnya, saya rasa tidak akan menimbulkan bencana. Seperti kasus yang sudah dijelaskan diatas terdapat beberapa fakta salah satunya mencairnya es di Antartika. Mencairnya es tersebut bukanlah tanpa sebab, hal itu terjadi lantaran adanya pemanasan global, yang membuat suhu di bumi naik. Penyebab pemansan global sendiri bukanlah ulah dari tuhan, tetapi keserakahan manusia terhadap alam, dan begitu kurang sadarnya terhadap lingkungan.
Dari kejadian tersebut, seharusnya manusia lebih berfikir dan belajar tentang cara pelestarian lingkungan, serta upaya pencegahan pemanasan global. Terlebih terkait banjir rob yang disebabkan karena gelombang tinggi dan tanggul jebol, pihak berwajib yang berwenang dalam hal tersebut juga harus menyiapkan upaya pencegahan dini berupa penebalan tanggul, atau upaya lainnya yang sekiranya dapat diterapkan efektif. Terlepas dari upaya pihak yang memang berwajib dalam menanggulangi bencana, kita sebagai warga yang baik juga wajib ikut serta menjaga kelestarian Lingkungan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H