Mohon tunggu...
Luqi Intalia
Luqi Intalia Mohon Tunggu... Mahasiswa - (Twolisan)

|| menulislah, maka namamu akan abadi || Mahasiswi UIN KH Abdurrahman Wahid Pekalongan, Pendidikan Agama Islam.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Riuh Candu Purnama

19 September 2022   12:03 Diperbarui: 19 September 2022   12:05 107
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Riuh Candu Purnama
Oleh: Luqi Intalia

Bersama gulita yang masih merapal elegi dengan fasih
Larutan netraku mengalir menyelami hawa perkabungan
Bergilir menjamu mesra dialegtika  yang pernah bersua
Dibawah purnama yang bengisnya menjampi ruang bahagia mesra

Kala itu,  terpilas sandiwara renjana
Hanguskan aksara; termaktub isak haru masa lalu
Berayun selaksa pisah menjadi palsu yang tabu
Meramu derap romansa semanis candu bahtera

Purnama tak jua menjura
Manis temaram malam itu;
Masih biaskan paras tampan-mu
Pada puing kayu berderet rapi; sosokmu masih terpatri

Menjadi saksi; pengukir abjad harsa yang kau eja
Masih terdawam di riwayat cendikia
Menjejal tawa; bersenandung semanis harsa
Kini hanyut; lapuk terseret usainya masa

Pada ruam temaram purnama
Yang riuh lajunya semanis hamparan bintang
Rasaku kian menggelora
Bahwa mengenangmu; adalah hal termanis dalam rasa KERINDUAN

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun