Tulisan ini bukan tentang pembelaan melainkan sebuah keprihatinan terhadap netizen yang menurut saya telah melakukan pembunuhan karakter terhadap MT dan terlalu ikut campur urusan rumah tangga seseorang.
Beberapa hari seorang pemuda mengaku sebagai anak dari motivator kondang Mario Teguh yang selama puluhan tahun tidak diakui sebagai anak. kemudian diangkat ke acara talk show dan boom setiap membuka beranda semua isinya MT dan masalahnya.
Kejadian seperti ini mungkin tidak hanya di alami pemuda tersebut. Mungkin ada kasus yang sama terjadi di Indonesia. Yang bikin "Wow" yang dianggap menelantarkan adalah MT sang motivator yang selalu berbicara mencintai keluarga tapi bertolak belakang dengan apa yang di ceritakan pemuda tersebut.
Seolah ikut latah netizen yang tidak tahu permasalahan sebenarnya merasa menjadi hakim dan membully MT yang menurut mereka tidak sesuai dengan apa yang MT saat berbicara sebagai Motivator.Â
Hujatan para netizen menurut saya sudah diluar batas. Ini adalah masalah keluarga. Lagi lagi masyarakat seolah tak ada pilihan dan dihadapkan masalah seperti ini. Ikut mengurus masalah orang lain.
Saya merasa kasihan kepada dua belah pihak. Sama sama di rugikan. Dan beberapa ikut bicara seolah berhak tahu berhak menasehati. Masalah keluarga menjadi konsumsi publik. Saling menjatuhkan. Dan ini tidak mendidik untuk masyarakat yang menyaksikan.
Apa yang bisa kita pelajari dari kasus MT adalah perceraian membuat anak menjadi korban. Apapun alasan perceraian MT itu adalah urusan MT dan mantan istri. Biarkan mereka menyelesaikan sendiri.
Dan media harus ikut berpatisipasi dengan memilah informasi yang akan dibagi. Jangan asal rame itu itu saja yang dibahas.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H