Mohon tunggu...
Berita Lokal
Berita Lokal Mohon Tunggu... karyawan Swasta

Sesama makluk Tuhan kita sama di mata Nya

Selanjutnya

Tutup

Halo Lokal

Kisah Haru di Balik Gugurnya AKP Anumerta Lusiyanto: Sang Kapolsek yang Rela Jadi Sopir Demi Wisuda Putrinya

24 Maret 2025   18:37 Diperbarui: 25 Maret 2025   06:27 53
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Almarhum AKP Anumerta Lusiyanto 

Tragedi penembakan Kapolsek Negara Batin, AKP Anumerta Lusiyanto, di lokasi judi sabung ayam masih menyisakan luka mendalam bagi keluarga, rekan, dan masyarakat yang mengenalnya. Sosok polisi yang gugur saat menjalankan tugas ini meninggalkan kenangan tak terlupakan, terutama bagi sang putri tercinta, Salsabila.

Bagi Bila---sapaan akrab Salsabila---sang ayah adalah panutan sejati. Di tengah hiruk-pikuk dunia kepolisian, Lusiyanto tetap memegang teguh prinsip hidup sederhana dan kejujuran. "Ayah selalu bilang, lebih baik makan dari keringat sendiri, walau sedikit, asalkan halal," kenang Bila lirih.

Meskipun menduduki jabatan penting sebagai Kapolsek, Lusiyanto memilih menolak segala bentuk suap atau uang haram. Tak banyak yang tahu, di balik seragam dan pangkatnya, ia diam-diam menjadi sopir travel antarkota demi menambah penghasilan.

Tindakan ini bukan semata-mata karena tuntutan ekonomi, melainkan bentuk nyata cintanya kepada keluarga. Lusiyanto bertekad menghadiri momen penting dalam hidup putrinya---wisuda yang akan digelar Mei 2025 mendatang. Ia bahkan sudah berjanji kepada Bila untuk merayakan hari bahagia itu dengan jalan-jalan berdua setelah upacara wisuda.

"Beliau sudah lama mengumpulkan uang dari hasil jadi sopir travel, katanya buat ongkos ke kota dan liburan bareng setelah aku lulus nanti," ujar Bila dengan mata berkaca-kaca.

Kini, janji itu tinggal kenangan yang mengguratkan pilu. Lusiyanto meninggal dunia dengan status sebagai pahlawan, namun kepergiannya meninggalkan ruang kosong yang tak tergantikan di hati sang anak.

Kisah AKP Anumerta Lusiyanto menjadi potret nyata bahwa di balik seragam polisi, ada manusia berhati besar yang rela berkorban tanpa pamrih untuk orang-orang tersayang. Kepergiannya bukan hanya duka bagi keluarga, tapi juga kehilangan besar bagi institusi kepolisian dan masyarakat yang mengenalnya sebagai sosok bersahaja dan penu

h integritas.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Halo Lokal Selengkapnya
Lihat Halo Lokal Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun