Mohon tunggu...
Luna Septalisa
Luna Septalisa Mohon Tunggu... Administrasi - Pembelajar Seumur Hidup

Nomine Best in Opinion 2021 dan 2022 | Penulis amatir yang tertarik pada isu sosial-budaya, lingkungan dan gender | Kontak : lunasepta@yahoo.com

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Artikel Utama

Matematika adalah Seni Berlogika, Bukan Hanya Berhitung

30 Januari 2025   06:45 Diperbarui: 30 Januari 2025   18:19 221
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
seorang siswa sedang mengerjakan soal matematika di papan tulis-photo by ThisIsEngineering from pexels

Siapa disini yang mata pelajaran favoritnya waktu sekolah matematika?

Bagi sebagian anak sekolah, matematika adalah momok. Setiap jam pelajaran matematika rasanya malas masuk kelas. Apalagi kalau sampai ditanya atau disuruh guru untuk mengerjakan soal di papan tulis.

Jangankan anak sekolah, orang dewasa sekalipun bisa mengalami kecemasan matematika atau math anxiety. Menurut American Psychological Association (APA), kecemasan matematika adalah kekhawatiran atau ketakutan yang terjadi ketika seseorang mencoba memecahkan permasalahan matematika, menjalani tes atau berpikir tentang angka.

Pada anak-anak, kecemasan matematika biasa terjadi ketika pelajaran atau menjalani ujian matematika. Contoh yang paling sering terjadi seperti yang sudah saya sebut di atas, seperti perasaan cemas atau takut ketika diminta mengerjakan soal di papan tulis.

Sementara pada orang dewasa, kecemasan matematika bisa juga muncul sebagai respons atas situasi dalam kehidupan sehari-hari yang berkaitan dengan matematika, seperti membuat anggaran biaya atau pengeluaran rutin bulanan.

Medical News Today menyebutkan beberapa penyebab kecemasan matematika antara lain pengalaman negatif berkaitan dengan pelajaran matematika, kinerja matematika, prasangka dan bias gender serta disabilitas pembelajaran seperti dyscalculia.

Pengalaman negatif sangat mungkin berpengaruh pada respons seseorang terhadap pelajaran matematika. Coba jawab jujur, siapa yang waktu sekolah dulu guru matematikanya galak? Siapa yang pernah mengalami ketika salah menjawab soal matematika malah dimarahi, dihukum, ditertawakan atau dikatai 'bodoh' oleh guru matematikanya?

Kalau pengalaman tersebut membuat Anda jadi tidak suka matematika, saya paham.

Sebenarnya, saya tidak terlalu bodoh dalam bidang matematika. Waktu SD, nilai matematika saya bagus-bagus.

Sayangnya, ketika SMP dan SMA saya merasa kehilangan minat, motivasi dan tujuan dalam belajar matematika. Nilai matematika saya tidak sebaik ketika SD, meskipun masih lolos KKM.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun