Mohon tunggu...
Luna Septalisa
Luna Septalisa Mohon Tunggu... Administrasi - Pembelajar Seumur Hidup

Nomine Best in Opinion 2021 dan 2022 | Penulis amatir yang tertarik pada isu sosial-budaya, lingkungan dan gender | Kontak : lunasepta@yahoo.com

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Siasat yang Meresahkan

23 Agustus 2024   07:54 Diperbarui: 23 Agustus 2024   08:01 99
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar Garuda Biru Peringatan Darurat-diunduh dari RRI.co.id

Apalagi yang tersisa dari kita selain kepercayaan yang terkoyak?
Ketika kaum terhormat bersiasat saat rakyat terlelap
Bersepakat pada kezaliman
Di tengah tangis dan jerit mereka yang berjibaku dengan harga-harga yang terus merangkak
Sedangkan pendapatan yang tak seberapa
Masih disunat oleh potongan-potongan

Para sarjana yang merana
Sebab minat dan kompetensi yang terhalang batas usia
Sementara seorang anak raja melenggang bebas di atas karpet merah kekuasaan
Lalu berdalih "terserah suara rakyat"
Padahal itu tak lain adalah etika dan tatanan yang diinjak-injak

Apalagi yang tersisa dari kita selain harapan yang dihancurkan?
Ketika para begal konstitusi mengambil haluan yang berbeda
Memainkan aturan seenak perutnya

Tuan-tuan dan puan-puan yang terhormat mungkin lupa
Bahwa tembok punya telinga
Yang siap mendengar dan mengabarkan rapat-rapat senyap mereka pada khalayak
Dan kita tinggal menunggu waktu
Sampai kemarahan siap diledakkan  

Agustus 2024 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun