Idul Fitri tinggal menghitung hari. Para perantau di kota-kota besar pasti sudah mulai siap-siap dengan urusan mudik. Pemudik yang memanfaatkan transportasi publik, baik itu bus, kereta api, kapal laut maupun pesawat terbang, banyak yang sudah memesan tiket perjalanan jauh-jauh hari.Â
Selain perlu mempersiapkan dan menjaga kondisi kesehatan tubuh agar tetap prima, pemudik yang menggunakan kendaraan pribadi juga perlu memastikan kendaraannya dalam kondisi baik. Bawalah dulu kendaraan pribadi teman-teman ke bengkel untuk diservis. Tidak mau kan, kalau perjalanan jadi ambyar gara-gara kendaraan mogok atau mengalami masalah di jalan?Â
Seiring dengan pandemi Covid-19 yang sudah berlalu, antusiasme masyarakat Indonesia untuk mudik meningkat pada tahun ini.
Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi, sebagaimana dikutip dari kompas.com, mengatakan sebanyak 123 juta atau hampir separuh dari populasi Indonesia diprediksi akan mudik atau pulang kampung pada Lebaran 2023. Jumlah ini meningkat 44,79% dari prediksi mudik Lebaran tahun 2022.Â
Dikutip dari Katadata, moda transportasi darat yang paling banyak menjadi pilihan masyarakat saat mudik adalah mobil pribadi, yang pada tahun ini jumlahnya diprediksi mencapai 27,32 juta atau 22,07%. Setelah mobil pribadi, sepeda motor masih menjadi primadona masyarakat yang akan mudik, dengan jumlah pengguna mencapai 25,13 juta orang atau 20,3%.Â
Sementara di urutan ketiga hingga kelima untuk moda transportasi darat pilihan pemudik secara berturut-turut dihuni oleh bus dengan 22,77 juta orang (18,39%), KA antarkota 14,47 juta orang (11,69%) dan mobil sewa dengan 9,53 juta orang (7,7%).Â
Meski sepeda motor selalu menjadi favorit para pemudik saban tahunnya, banyak pihak mengimbau untuk tidak mudik menggunakan sepeda motor.
Hal tersebut salah satunya disampaikan oleh Direktur Penegakan Hukum (Dirgakkum) Korlantas Polri, Brigjen Aan Suhanan dalam konferensi pers virtual, Kamis, 14 April 2023, sebagaimana dilansir oleh detik.com.Â
Tujuan dari imbauan tersebut adalah untuk mengurangi risiko kecelakaan lalu lintas. Aan juga menyebutkan bahwa angka kecelakaan lalu lintas yang melibatkan sepeda motor sangat tinggi, yaitu mencapai 75%. Dari 130 kasus kecelakaan lalu lintas, sebanyak 127 kasus melibatkan sepeda motor.Â
Selain berisiko lebih tinggi mengalami kecelakaan, ada beberapa alasan lainnya untuk tidak mudik menggunakan sepeda motor sebagai berikut.Â
Mengakibatkan masalah kesehatan yang serius
Dikutip dari situs Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI, Dirjen PP dan PL mengatakan bahwa naik motor berjam-jam dengan kondisi perjalanan jarak jauh dapat menyebabkan masalah kesehatan serius akibat duduk dan berkendara dalam jangka waktu lama seperti sakit pinggang, mengganggu metabolisme tubuh, nyeri leher atau nyeri otot, menurunkan konsentrasi dan mengakibatkan kelelahan.Â