Aku akan menjumpainya
Suatu ketika dengan rupa dan tubuh yang berbeda
Mungkin kali ini atau di masa depan
Dengan wujud yang lebih subtil
Bisa jadi yang lebih pintar mengelabui
Sehingga samar bahkan hilang
Batas antara yang rasional dan irasional
Lalu, kau menjumpaiku
Seorang lelaki yang mengajarkanku cara menertawakan tragedi
menangisi ironi dan merenungi alegori
Kau menghembuskan kata-kata
yang menjadi senyum
yang menjadi debar
yang menjadi nafas
dalam puisiku
Beruntung kau tidak sampai menjadi bunga tidur
yang harus rela tercabut begitu aku kembali pada kesadaran
tanpa sempat mengingat seluruhnya
tapi di kemudian hari menjadi deja vu
"Di mana aku pernah melihat atau mengalaminya? Apakah kau bagian dari kebodohanku di masa lalu?"
Aku tak ingin kau menjadi rasa bersalahku berikutnya
Dibenci ingatan tapi menghantui sepanjang masaÂ
28/11/2022
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H