Kebebasan akademik bisa terwujud ketika semua pihak sama-sama mau memahami, menghormati dan belajar untuk menjadi lebih baik. Suatu tulisan, diskusi, aksi demonstrasi atau kegiatan-kegiatan non akademik yang bermuatan edukasi seharusnya dipandang sebagai ekspresi intelektual dan dikritisi pula secara intelek, bukan dihakimi dengan standar moral yang hitam putih.
Selama civitas akademika masih dihantui ketakutan akan penindasan, kehilangan pekerjaan atau pemenjaraan karena aktivitas dan ekspresi intelektualnya, kebebasan akademik masih jadi angan-angan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H