Semua siswa kelas XII akan diminta untuk menjalani tes ini. Hasilnya bisa kami ketahui sekitar 2-4 minggu setelah pelaksanaan tes. Psikolog biasanya akan memberi saran atau rekomendasi jurusan yang cocok pada laporan hasil tes tersebut.
Saran atau rekomendasi ini bisa dijadikan sebagai bahan pertimbangan. Kamu tidak harus saklek mengikuti apa yang disarankan oleh psikolog karena ada hal lain juga yang harus kamu pertimbangkan. Setidaknya hasil tes psikologi itu bisa memberi sedikit gambaran mengenai dirimu.
3. Cari informasi tentang berbagai jurusan kuliahÂ
Ada kemungkinan orang tidak suka pada jurusan tertentu bukan karena tidak mampu, melainkan karena tidak tahu apa-apa tentang jurusan itu. Tidak tahu apa saja yang dipelajari, tidak tahu bagaimana prospek kerjanya, tidak tahu keseruan dan tantangan apa yang dihadapi dan sebagainya.
Apalagi beberapa jurusan yang tersedia saat ini mungkin ada yang masih asing bagimu dan banyak orang lainnya.Â
Kamu bisa cari informasi dari mana pun dan siapa pun. Lebih bagus lagi kalau kamu bisa mendapatkan informasi dari mahasiswa atau alumni jurusan tersebut.
4. Berkonsultasi pada orang yang lebih berpengalaman
Kamu bisa ngobrol-ngobrol dan meminta saran dari orang yang lebih berpengalaman, seperti orangtua, guru (terutama guru BK) atau alumni SMA-mu yang kamu kenal. Barangkali mereka punya pengalaman atau informasi penting yang dapat kamu jadikan referensi dalam memilih jurusan kuliah.
Tidak ada salahnya kalau kamu mau mengikuti saran mereka. Namun, alangkah lebih baik lagi kalau kamu juga aktif mencari informasi tentang jurusan yang mereka sarankan agar lebih yakin. Siapa tahu dengan informasi tambahan yang kamu dapatkan bisa menambah ketertarikanmu akan jurusan itu.
5. Â Jangan lupa berdoa
Usaha apapun tidak akan berarti apa-apa tanpa pertolongan-Nya. Jangan pernah berpikir bahwa keberhasilanmu diterima di jurusan yang kamu impikan, semata-mata karena usahamu saja. Berdoalah dan memohon petunjuk-Nya agar keyakinan pada pilihanmu semakin mantap.
Memilih jurusan kuliah memang gampang-gampang susah. Kamu perlu mempertimbangkan beberapa hal agar tidak salah jurusan lalu menyesal kemudian.
Jangan sampai kamu buang-buang uang, tenaga, pikiran dan waktu tapi tidak mendapat apa-apa karena menjalani perkuliahan sebatas untuk menyenangkan orangtua atau memenuhi SKS sebagai syarat lulus.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H