Memilih jurusan kuliah memang sering membuat adik-adik yang akan lulus SMA galau. Entah karena bingung jurusan apa yang cocok untuknya atau jurusan yang diminati berbeda dengan keinginan orangtua. Anak ingin kuliah sastra sementara orangtua ingin anaknya kuliah kedokteran.
Mau memaksakan diri mengikuti minat tapi takut dimarahi orangtua. Mau menuruti orangtua tapi tidak berminat dengan jurusannya. Pasti bingung kan, mana yang harus dipilih?
Akhirnya sering terjadi fenomena mahasiswa salah jurusan. Meski dapat mengikuti perkuliahan dengan lancar dan lulus tepat waktu, mereka tidak bahagia dan kurang tertarik dengan ilmu-ilmu yang diajarkan di jurusan kuliahnya sehingga rasanya seperti tidak mendapat apa-apa. Dengan kata lain, perkuliahan yang diikuti hanya formalitas. Sekadar untuk memenuhi SKS dan mendapat ijazah.
Memilih jurusan kuliah tidak bisa asal-asalan. Jika kamu masih bingung tentang jurusan apa yang sebaiknya kamu pilih, cobalah untuk melakukan lima hal berikut ini.
1. Kenali minat dan bakatmu
Jika kamu adalah tipikal anak lapangan, yang tidak betah dengan kerja kantoran yang lebih banyak duduk, kamu bisa pilih jurusan/fakultas seperti teknik, geografi, kehutanan, ilmu tanah (termasuk jurusan di Fakultas Pertanian) dan lain-lain.
Jika kamu adalah anak yang kreatif, berjiwa bebas dan cenderung tidak menyukai sesuatu yang teknis banget, hindari jurusan/fakultas yang bersifat teknis atau administratif, seperti akuntansi atau hukum.
Kendati waktu SMA saya anak IPA, saya menyadari bahwa saya tidak terlalu pandai dalam mata pelajaran hitungan yang rumit dan banyak rumus, seperti matematika IPA (tapi untuk matematika dasar, nilai saya masih lebih baik) dan fisika. Itu sebabnya saya menghindari jurusan-jurusan yang banyak matematika IPA dan fisikanya. Dengan demikian, jurusan/fakultas, seperti teknik dan MIPA, langsung saya buang dari daftar pilihan.
Oiya, mengetahui minat dan bakat tidak hanya berguna untuk menentukan pilihan jurusan, lho! Kamu juga bisa mengembangkan minat dan bakat di luar bidang studimu. Karena ketika kamu masuk ke dunia kerja, bukan hanya kompetensi dasar sesuai jurusanmu saja yang diperlukan.
2. Mengikuti tes psikologi
Untuk membantu mengenali karakter, minat dan bakatmu, kamu bisa mencoba ikut tes psikologi.
Di SMA saya, tes psikologi untuk keperluan ini memang sudah difasilitasi oleh sekolah, di mana sekolah bekerja sama dengan lembaga konsultasi psikologi.Â