Pemahaman akan makna feminitas yang sempit telah membuat perempuan merasa cemas akan kesuksesan dan takut akan kemandirian.
Ambisi, ketegasan, keberanian dan kemandirian perempuan dianggap menghilangkan esensi dari feminitas itu sendiri. Seolah-olah perempuan dengan karakteristik demikian merupakan perempuan yang kurang feminin.
Sindrom Upik Abu tidak hanya dialami oleh perempuan yang terbiasa dimanja oleh orangtuanya atau yang orangtuanya terlalu protektif, tetapi juga kepada mereka yang kurang kasih sayang dari orangtua, terutama ayahnya. Hal ini akan mengakibatkan anak perempuan mencari kasih sayang dan perhatian dari banyak laki-laki di luar sana, sekali pun usia laki-laki itu terpaut sangat jauh dengan usianya.
Jika ia menemukan laki-laki yang tepat, tentu tidak masalah. Tapi bagaimana jika hal itu malah mengantarkannya pada hubungan yang beracun (toxic relationship)? Karena salah satu sebab perempuan terjebak bahkan sulit keluar dari hubungan yang beracun adalah adanya perasaan ketergantungan terhadap pasangan. Dan sayangnya ini bukanlah ketergantungan yang mutually dependent on the other (saling bergantung satu sama lain).
Kalau begitu, apakah salah jika seorang perempuan menginginkan laki-laki yang bersifat perhatian dan bertanggung jawab sebagai pasangan hidupnya?
Tentu saja tidak. Semua orang berhak memiliki tipe ideal mengenai calon pasangannya kelak.
Tapi betapa pun perhatian, tanggung jawab dan sifat ngemong dari pasangan Anda, bukan berarti sikap Anda yang terlalu bergantung (too dependent) itu bisa dibenarkan.
Wasana Kata
Sikap mandiri berlaku untuk siapa saja, baik laki-laki maupun perempuan. Apapun status perkawinan, sosial dan ekonominya.
Perempuan yang menjalankan peran rumah tangga tradisional sebagai seorang ibu rumah tangga, bukan berarti tidak bisa mandiri. Banyak pula yang menjalani kehidupan rumah tangga dengan bahagia dan memiliki hubungan yang sehat dengan pasangan.
Dalam keadaan sulit pun ia mampu menghadapi, memecahkan kesulitan dan membuat keputusan terbaik bersama suaminya. Bukan hanya melimpahkan segala beban dan menyerahkan semua keputusan di tangan pasangan.
Kemandirian tidak serta merta menghilangkan nilai-nilai feminitas. Tidak pula membuat Anda menjadi kurang feminin atau "kurang perempuan".