Mohon tunggu...
Luna Septalisa
Luna Septalisa Mohon Tunggu... Administrasi - Pembelajar Seumur Hidup

Nomine Best in Opinion 2021 dan 2022 | Penulis amatir yang tertarik pada isu sosial-budaya, lingkungan dan gender | Kontak : lunasepta@yahoo.com

Selanjutnya

Tutup

Kurma Pilihan

Allah Saja Menutup Aib Hamba-Nya, kok Kita Malah Mengumbar?

3 Mei 2021   11:49 Diperbarui: 7 Mei 2021   08:39 2898
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi menjaga mulut untuk menghindari ghibah | photo by Kat Jane from pexels

Bahkan bagi siapa pun yang menutupi aib orang lain, Allah akan menutupi aibnya di dunia dan akhirat kelak.

Coba kalau dosa atau aib kita bisa menjelma menjadi sesuatu yang tampak. Jadi bisul, misalnya. 

Maka, bisa dibayangkan, berapa banyak bisul yang akan muncul di tubuh kita? Dan orang pasti akan jijik melihatnya.

Selain itu, dikatakan juga perumpamaan orang yang melakukan ghibah itu adalah seperti memakan bangkai saudaranya sendiri.

Bangkai saja sudah nampak menjijikkan. Apalagi kalau itu Anda makan. Bangkai saudara sendiri pula.

Tapi kenapa sih orang doyan banget ghibah?

Menurut Imam Ghazali, seseorang menyukai ghibah itu sebenarnya adalah orang yang hatinya dipenuhi rasa iri dan dengki. Senang melihat orang lain susah, susah melihat orang lain senang.

Mereka juga punya rasa percaya diri yang rendah sehingga suka membicarakan aib orang lain agar dirinya terlihat lebih unggul dari orang yang dighibahin.

Namun ada juga ghibah yang diperbolehkan dalam agama.

Pertama, ghibah dalam rangka mengadukan kezaliman
Misalnya, orang yang menjadi korban kejahatan lalu mengadukan kejahatan yang dilakukan pelaku ke pihak berwajib.

Kedua, ghibah dalam rangka meminta bantuan untuk menghindari kemunkaran

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun