"Ya Allah, kasihanilah aku! Ya Allah, sembunyikan dosa-dosaku! Ya Allah, Maafkan aku!" batinnya merintih.
Air matanya mengalir. Ia menyesali dosa-dosanya.
Ketika Nabi Musa dan kaumnya masih menunggu si pendosa berdiri dan melangkah, tiba-tiba langit mendung dan hujan turun dengan lebat.
Nabi Musa pun berseru, "Ya Allah, Engkau memberkati kami dengan hujan meskipun orang berdosa itu tidak menampakkan diri."
"Wahai Musa, orang itu sudah mengungkapkan penyesalannya. Dan untuk penyesalan orang itulah Aku memberkati seluruh Bani Israel dengan air," jawab Allah.
"Siapakah orang itu, ya Allah?" Nabi Musa  penasaran.
Allah berfirman, "Aku menyembunyikan dosa-dosanya selama empat puluh tahun, apakah patut setelah dia bertobat Aku akan mengumbarnya?"
Apa hikmah yang bisa kita petik dari kisah tersebut?
Dari kisah tersebut kita belajar bahwa Allah saja menutupi aib hamba-Nya. Kenapa kita yang berstatus hamba Allah malah mengumbar aib sesama?
Jadi, jika selama ini kita dipandang baik dan alim oleh orang lain, itu semata-mata karena Allah telah menutupi aib kita.