Mohon tunggu...
Luna Septalisa
Luna Septalisa Mohon Tunggu... Administrasi - Pembelajar Seumur Hidup

Nomine Best in Opinion 2021 dan 2022 | Penulis amatir yang tertarik pada isu sosial-budaya, lingkungan dan gender | Kontak : lunasepta@yahoo.com

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Akhirulkalam, Resah

21 Maret 2021   05:34 Diperbarui: 21 Maret 2021   06:01 199
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi-photo by Peng Louis from pexels

Telah usai masa lalu
Benci dan cinta
Rindu dan dendam
Telah kutulis kata : tamat

Belum terjadi masa depan
Masih sebatas angan
Rencana-rencana dalam antrean
Menunggu giliran tiba

Yang di depan mata
Yang terjangkau oleh genggaman
hati dan pikiran, jiwa dan raga
"Hari ini adalah sejarah untuk hari esok"

Telah tertulis nasib dan takdir
Dari yang paling purba hingga nanti yang paling akhir

"Tenanglah, akan datang pelangi setelah hujan. Terang setelah gelap"
Begitulah aku mengakhiri resah 

21/03/2021

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun