Mohon tunggu...
Luna Septalisa
Luna Septalisa Mohon Tunggu... Administrasi - Pembelajar Seumur Hidup

Nomine Best in Opinion 2021 dan 2022 | Penulis amatir yang tertarik pada isu sosial-budaya, lingkungan dan gender | Kontak : lunasepta@yahoo.com

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Artikel Utama

Sudah Tahu "Toxic", Kenapa Masih Dipertahankan?

21 November 2020   09:45 Diperbarui: 21 November 2020   16:37 1736
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi toxic relationship via KOMPASMUDA (KOMPAS)

Namun ada juga yang sampai diancam atau ditakut-takuti sehingga mereka kesulitan untuk melepaskan diri dari hubungan yang toxic. 

3. Sudah terlanjur sayang
Ungkapan 'cinta itu buta' memang benar adanya. Saking dibutakannya oleh cinta, seseorang yang sering disakiti pasangannya, baik secara fisik maupun verbal masih saja mempertahankan hubungannya. 

Kalau ditanya kenapa hubungan tersebut tidak diakhiri saja, sering dijawab dengan alasan sudah terlanjur sayang. Padahal di luar sana masih banyak jomlo kurang kasih sayang yang lebih berhak atas kasih sayangmu dibanding pacarmu yang anarkis itu. 

Lalu, gimana caranya biar kita nggak terjebak dalam toxic relationship? 

1. Kamu harus tahu orang seperti apa yang kamu inginkan untuk dijadikan pasangan
Ini nggak melulu soal fisik. Tapi lebih ke kepribadian orang tersebut. Kamu butuh pasangan yang seperti apa? Seseorang yang setia? Pendengar yang baik? Lemah lembut dan penyabar?  Apakah ada kesesuaian visi-misi antara kalian? Kamu yang harusnya lebih paham. 

2. Jangan takut untuk terbuka perihal kelebihan dan kekuranganmu
Hubungan yang sehat adalah hubungan yang saling menerima perbedaan dan mendukung satu sama lain. Hal ini sebaiknya dikomunikasikan saat PDKT. 

Apakah kalian bisa saling menerima kelebihan dan kekurangan masing-masing? Lalu, bagaimana cara kalian menyikapi dan mengatasi kekurangan tersebut? 

3. Peka terhadap perasaanmu sendiri
Perhatikan bagaimana perasaanmu ketika bersamanya. Apakah kamu merasa nyaman dan bisa menjadi diri sendiri? Atau kamu malah merasa cemas dan takut untuk mengekspresikan dirimu? 

Cobalah untuk lebih peka pada suara hatimu. Karena seringkali hati nuranimu memberi sinyal bahwa ada sesuatu yang tidak beres di sekitarmu. Namun kamu kerap mengabaikannya. 

4. Dengarkan saran dan nasihat dari orang-orang terdekatmu
Jangan ragu untuk bercerita, meminta nasihat dan saran dari orang tua, saudara atau teman-teman yang dapat dipercaya tentang hubungan yang sedang kamu jalani. Kamu bisa mempertimbangkan mana nasihat dan saran yang baik untuk diikuti dan mana yang tidak. 

5. Jangan buru-buru menjalin hubungan baru
Entah karena kamu yang udah kelamaan menjomlo atau habis putus, kamu jadi terlalu semangat dan buru-buru menjalin hubungan baru tanpa memperhatikan perilaku dan kepribadiannya. Terkadang orang lebih takut menjomlo dibandingkan berada dalam hubungan yang salah. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun