Mohon tunggu...
Luna Septalisa
Luna Septalisa Mohon Tunggu... Administrasi - Pembelajar Seumur Hidup

Nomine Best in Opinion 2021 dan 2022 | Penulis amatir yang tertarik pada isu sosial-budaya, lingkungan dan gender | Kontak : lunasepta@yahoo.com

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Terima Kasih, Kehilangan

4 November 2020   15:19 Diperbarui: 4 November 2020   15:23 159
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Untuk setiap kisah,
yang meninggalkan kenangan
yang berlubang maupun ditambal
yang sarat maupun hampa
yang bernanah berdarah menganga
yang waras terbebat perban

Untuk setiap keberadaan,
yang meninggalkan kesan maupun pesan
yang lama maupun sekejap
yang mengendap maupun menguap
yang ada dalam keadaan dan ketiadaan
yang tiada dalam ketiadaan dan keadaan

Terima kasihku atas kehilangan,
mereka yang lebih dulu menemui senjakala
untuk memenuhi panggilan rindu dan sayang
saat mala dan halwa telah purna

Terima kasihku atas kehilangan,
mereka yang harus kandas menghantam batas
untuk menebus asa
namun keputusan telah lahir sebelum rencana

Mari berdamai dengan luka!

04/11/2020

*) catatan : 

mala : bencana, celaka, sengsara

halwa : segala yang menyenangkan

purna : selesai

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun