Mohon tunggu...
Luna Septalisa
Luna Septalisa Mohon Tunggu... Administrasi - Pembelajar Seumur Hidup

Nomine Best in Opinion 2021 dan 2022 | Penulis amatir yang tertarik pada isu sosial-budaya, lingkungan dan gender | Kontak : lunasepta@yahoo.com

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Bahasa Kesedihan

11 Oktober 2020   18:59 Diperbarui: 11 Oktober 2020   19:02 89
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
photo by Wallace Chuck from pexels

Aku ingin berbahasa
agar aku dapat menyampaikan pesan
tentang keresahan
sebab aku tidak ingin pertanyaan-pertanyaan
mengendap terlalu lama lalu menjadi kerak dalam kepala

Aku ingin tahu apa yang para munsyi ajarkan
tentang bahasa kesedihan
sebab betapa menyedihkannya
mengetahui bahwa mereka tidak mampu mendengar meski hanya berupa kesik atau gema
seolah-olah mereka belum pernah mendengar bahasa itu sebelumnya

11/10/2020

*) munsyi : guru bahasa; ahli bahasa; pujangga

kesik : bunyi seperti orang berbisik-bisik

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun