Mohon tunggu...
Luna Septalisa
Luna Septalisa Mohon Tunggu... Administrasi - Pembelajar Seumur Hidup

Nomine Best in Opinion 2021 dan 2022 | Penulis amatir yang tertarik pada isu sosial-budaya, lingkungan dan gender | Kontak : lunasepta@yahoo.com

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Kenangan dan Masa Silam yang Dipanggil Pulang

20 April 2020   07:28 Diperbarui: 20 April 2020   07:22 132
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
photo by Suzy Hazelwood from pexels

Tragedi bertubi-tubi telah membangunkan kesadaran dari tidur panjangnya
Melalui air mata kehilangan,
suara-suara mengaduh dari mereka yang telah sekian lama berkawan bosan,
ketakutan, sampai kapan sanggup bertahan

Di luar sana telah terjadi peperangan
Kita yang hanya bisa melihat dari balik jendela,
tidak pernah tahu apakah para pahlawan itu akan pulang dengan cerita kemenangan
atau kepergiannya yang justru mengisi lembaran hitam di televisi dan surat kabar

Ruang-ruang yang kau tinggalkan
karena terlalu sibuk memburu harapan dan masa depan
memanggil kenangan dan masa silam
untuk singgah sebentar di bilik ingatan 

"Barangkali kau butuh musik latar atas setiap adegan dan kejadian yang ditampilkan"

20/04/2020 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun