Mohon tunggu...
Luna Septalisa
Luna Septalisa Mohon Tunggu... Administrasi - Pembelajar Seumur Hidup

Nomine Best in Opinion 2021 dan 2022 | Penulis amatir yang tertarik pada isu sosial-budaya, lingkungan dan gender | Kontak : lunasepta@yahoo.com

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Kisah Seorang Gadis dan Cermin Tua

31 Maret 2020   06:32 Diperbarui: 31 Maret 2020   06:36 415
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
photo by Suzy Hazelwood from pexels

Ia memperhatikan matanya
tidak kecil, tidak lebar
sepasang bola mata coklat tua
dibingkai alis hitam melengkung yang cukup tebal
Cermin tua terheran-heran

Ia memperhatikan hidungnya
tidak pesek, tidak mancung
hidung yang mungil
Cermin tua penasaran

Ia memperhatikan bibirnya
tidak tebal penuh
tidak pula tipis
mungil dengan lekukan yang cukup menarik
Cermin tua menahan tawa

ia memperhatikan bentuk tubuhnya
pendek!
tidak ada yang istimewa
apalagi menarik untuk dipandang
hanya perut ramping yang biasa ia banggakan
Cermin tua terbahak-bahak

"Cantik itu dari hati"

Ah, bedebah!
Lantas kau pikir apa guna pisau bedah?

31/03/2020

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun