Mohon tunggu...
Luna Septalisa
Luna Septalisa Mohon Tunggu... Administrasi - Pembelajar Seumur Hidup

Nomine Best in Opinion 2021 dan 2022 | Penulis amatir yang tertarik pada isu sosial-budaya, lingkungan dan gender | Kontak : lunasepta@yahoo.com

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Tiga Kata untuk Jiwa yang Terluka

3 Januari 2020   06:11 Diperbarui: 3 Januari 2020   06:18 356
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
woman standing on field-photo by Luizclas from pexels

Lupakan!
Lupakan luka
Lupakan air mata
Lupakan hari-hari kelam yang kejam
Setiap kisah akan bertemu akhir
Mengapa masih kau pikir?

Lepaskan!
Tak lengkap jika tanpa melepaskan
Kemarau telah luruh dalam derasnya hujan
Debu-debu berkubang dalam genangan
Jika kau paham betapa waktu sanggup menyuburkan luka,
mengapa masih kau genggam?

Lakukan!
Tanpa tindakan, semua hanya angan-angan
Ini bukan teori yang bisa kau baca dalam buku-buku pelajaran
Namun hidup memberikan banyak pertanyaan sekaligus jawaban
juga alasan mengapa kau harus pergi atau bertahan

03/01/2020

*) Selamat tahun baru untuk Kompasiana dan Kompasianer dimana pun berada. Semoga harapan-harapan baru dapat tercapai di tahun 2020. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun