Mohon tunggu...
Luna Septalisa
Luna Septalisa Mohon Tunggu... Administrasi - Pembelajar Seumur Hidup

Nomine Best in Opinion 2021 dan 2022 | Penulis amatir yang tertarik pada isu sosial-budaya, lingkungan dan gender | Kontak : lunasepta@yahoo.com

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Izinkan Aku

2 Oktober 2019   21:02 Diperbarui: 2 Oktober 2019   21:10 97
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi-image by Myriam Zilles on pixabay.com

Izinkan aku untuk berteduh di bawah naungan sunyi, agar aku bisa meredam kegaduhan-kegaduhan yang lahir dari kebencian mendalam dan amarah yang tidak mampu dikendalikan. Lantas, dimanakah kedamaian? 

Izinkan aku untuk menyelam dan tenggelam dalam kontemplasi, agar aku bisa mengukur sejauh mana aku telah melangkah serta menandai jalan-jalan yang telah kulalui. Lantas, kemana lagi aku harus pergi?

Izinkan aku untuk bersua dengan malam, agar aku bisa menyalakan harapan-harapan dalam gelap sehingga aku tidak takut lagi pada kegelapan.

02/10/2019

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun