Mohon tunggu...
Luna Ramadhani
Luna Ramadhani Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Ilmu Komunikasi UPN Veteran Jakarta

I love art and cars!

Selanjutnya

Tutup

Film

Review Film Gran Turismo

11 September 2024   20:36 Diperbarui: 11 September 2024   20:39 60
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Film. Sumber ilustrasi: PEXELS/Martin Lopez

Gran Turimso merupakan film bertemakan olahraga yang dirilis pada tanggal 23 Agustus 2023 di Indonesia dan disutradarai oleh Neill Blomkamp. Film ini diangkat dari kisah nyata pemenang GT Academy, Jann Mardenborough. Menceritakan tentang perjalanan Jann Mardenborough (diperankan oleh Archie Madekwe) seorang pemain gim Gran Turismo yang akhirnya menjadi pembalap profesional.

Sejak kecil Jann memang sudah terobsesi dengan mobil, bahkan orang tua Jann sempat khawatir dengan anaknya yang menghabiskan banyak waktu bermain PlayStation. Jann awalnya bekerja sebagai karyawan toko pakaian remaja, tetapi ia tetap bermimpi untuk menjadi pembalap profesional. Ayahnya yang merupakan mantan atlet sepak bola, tidak mendukung mimpi Jann tersebut. Hingga suatu hari Jann mengikuti balapan kualifikasi untuk bergabung dengan GT Academy. Pada saat inilah perjalanan Jann untuk menjadi pembalap profesional dimulai.

Film ini memiliki sinematografi yang sangat baik, pengambilan gambar dan CGI yang digunakan membuat tampilan visual film ini sangat menarik. Bahkan, sebagian besar adegan balapnya dilakukan secara nyata tanpa CGI oleh Jann Mardenborough sendiri. Pengambilan gambar di trek dilakukan menggunakan helikopter serta mobil balap yang sudah dimodifikasi dengan kamera sehingga dapat merekam seluruh sisi mobil. Contoh penggunaan CGI pada film ini salah satunya adalah untuk menggabungkan elemen film dengan gim. Hal ini terlihat jelas pada adegan Jann yang sedang berlatih simulator hingga akhirnya ia tertinggal di kursi. Adegan kecelakaan hingga sponsor di sekitar trek balap juga menggunakan bantuan CGI.

Sangat disayangkan film ini menampilkan terlalu banyak konflik yang kurang relevan karena hal tersebut sebenarnya tidak terjadi, seperti bagaimana konflik Jann dan ayahnya yang dibuat sangat dramatis. Walau memiliki perbedaan pendapat, nyatanya ayah Jann sangat mendukung mimpi Jann menjadi pembalap. Penggambaran karakter Jann juga bisa dikatakan sangat sederhana dan hampa. Pada film ini di gambarkan bahwa Jann lolos final kompetisi secara tidak sengaja, padahal ia masuk ke kompetisi ini dengan kesadaran penuh. Adegan konflik Jann dengan pembalap lainnya yaitu Nicholas Capa, juga tidak masuk akal. Dalam film tersebut Nicholas terlihat sengaja menabrakan mobilnya dengan mobil Jann, padahal dalam balapan di dunia nyata, hal tersebut sangatlah dilarang. Pembalap yang melakukan hal tersebut nantinya akan di diskualifikasi. Film ini juga tidak mengeksplor lebih dalam tentang bagaimana perbedaan mengendarai mobil balap pada gim dan trek. Bahkan banyak yang mengatakan bahwa film ini hanyalah iklan untuk mempromosikan gim Gran Turismo.

Walaupun film ini masih memiliki kekurangan, kita dapat mengambil nilai positifnya. Salah satunya adalah kegigihan Jann dalam mewujudkan cita-citanya. Meski ditentang oleh ayahnya, ia tidak putus asa. Jann juga tidak menyerah saat ia mengalami kegagalan selama berada di kamp GT Academy. Ia juga Kembali bangkit setelah mengalami kecelakaan fatal pada tanggal 28 Maret 2015 di Nrburgring, yang mengakibatkan tewasnya seorang penonton berusia 49 tahun.

Menurut pendapat pribadi saya, film ini sangatlah asik untuk ditonton. Walaupun alurnya memang tidak sepenuhnya sama dengan kenyataan, film ini cocok untuk mengisi waktu luang. Saya juga sangat menyukai CGI yang digunakan dalam film ini. CGI yang digunakan membuat saya merasa seakan akan saya juga sedang berada di trek. Jika anda suka atau tertarik dengan motorsport terutama Gran Turismo dan Le Mans, saya menyarankan anda untuk menonton film ini.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun