Dear Ananta,
Sering aku bertanya-tanya, mengapa kita tidak ditakdirkan untuk bersama.
Jangkar pelabuhan hati kita sudah terikat kuat pada pelabuhan masing-masing.
Sekeras apapun kita berusaha, perahu kita tak akan bisa berlayar lagi.
Tak tahu harus menamakan apa yang kita rasa sebagai apa.
Katamu namakan saja"cinta abadi", toh tidak semua yang abadi itu harus berakhir happy.
Tapi kita tahu, aku & kau masih saling jatuh hati.
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!