"Salah lagi...salah lagi..."
Miskomunikasi bisa menjadi menyebalkan ya, bahkan membuat si pembawa pesan merasa frustrasi dan kewalahan. Untuk membantu meringankan masalah, kamu perlu melihat apa yang terjadi dalam miskomunikasi itu sendiri. Menurut Vina (2022), miskomunikasi merupakan kesalahan dalam memaknai pesan atau tujuan dari percakapan. Miskomunikasi dapat terjadi karena beberapa hal, seperti informasi yang tidak utuh, percakapan yang meninggalkan ruang untuk berasumsi, tidak menangkap inti diskusi, informasi yang terlalu banyak, informasi yang datang dari berbagai sumber, dan percakapan yang keluar jalur terlalu jauh.
Bisa saja apa yang kamu utarakan sudah sesuai, versi kamu. Kita diingatkan kembali bahwa rekan-rekanmu  menangkap pesan melalui sudut pandang yang berbeda-beda.Â
Ini percakapan Lumi dan Mina ketika mereka bekerja di divisi Business Development
Sebagai contoh, miskomunikasi di atas terjadi karena ada ekspektasi yang tidak disebutkan.
Lumi sudah merencanakan dengan rinci strategi yang ia harus lakukan dan tersimpan di dalam pemikirannya. Namun Lumi perlu ingat bahwa saat ini ia sedang bekerja dengan orang lain. Ada ekspektasi yang tidak tersampaikan. Ekspektasi tersebut bisa saja datang dari energi kuning, yaitu berpikiran jauh ke depan hingga melupakan situasi yang ingin dicapai di satu momen tersebut. Yang ditampilkan Lumi adalah energi merah yang berorientasi meyakinkan orang lain dengan fakta logis dan semangat berargumentasi.Â
Sedangkan dengan energi kuning Mina, ia menangkap itu sebagai kesempatan untuk mendatangkan berbagai ide. Ia akan berpikir lokasi launching, copywriting yang cocok, tagline, desain prototipe--- Segala ide yang bermula dari kata kunci "pemasaran", seperti kata Lumi. Namun persisnya untuk apa dan seperti apa, Mina hanya berpikir itulah bahan untuk didiskusikan di meeting tersebut. Arti dari pemasaran sendiri bisa dalam berbagai bentuk, bukan?
Keduanya melupakan ada energi yang bisa menjadi titik hubung dalam komunikasi mereka, yaitu menggunakan energi biru untuk menstrukturkan komponen apa yang diperlukan dalam meeting, outline seperti apa yang diharapkan. Jika kita tidak mengetahui hal ini, miskomunikasi dapat berkepanjangan dan menyebabkan pekerjaan tidak berjalan efektif, membuat jarak di antara anggota tim. Miskomunikasi dapat diperburuk dengan perasaan adanya ajang mencari "benar-salah" hingga menyudutkan orang lain.
Bagaimana cara meluruskan miskomunikasi?
Tidak semua orang bisa mengurai miskomunikasi dengan lantang dan tegas. Ada juga yang bersifat diplomatis, yang bisa menjadi semakin tidak jelas atau bertele-tele bagi beberapa orang. Mereka bisa terlalu memikirkan orang lain sehingga tidak nyaman membicarakan kesalahan atau menyinggung orang lain secara personal.Â