Mohon tunggu...
Lumina Learning Indonesia
Lumina Learning Indonesia Mohon Tunggu... Lainnya - Perusahaan Pengembangan Diri

Lumina Learning merupakan perusahanan pengembangan diri, tim, dan organisasi dengan basis kepribadian untuk membangun kedekatan tim, resolusi konflik, dan kolaborasi berkelanjutan. Dengan menggunakan psikometri yang teruji, Lumina mengeksplorasi kepribadian hingga lapisan terdalam mulai dari 4 Spektrum Warna, 8 Aspek, hingga 24 Kualitas. Warna-warni karakteristik manusia dirangkul dengan penilaian yang objektif, berbasis behavioral, dan menjunjung nilai humanistik— Tim Anda akan menjadi lebih meriah dan fleksibel. Rasakan pengalaman imersif ini melalui cerita-cerita yang dituang sedemikian rupa, untuk menjadi inspirasi hari Anda. Kunjungi juga kami di https://luminalearning.id/

Selanjutnya

Tutup

Worklife Pilihan

Bekerja Dengan Klien yang Menyebalkan, Kenali Reaksimu

29 September 2023   09:00 Diperbarui: 29 September 2023   09:01 186
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Menjaga hubungan dengan pihak eksternal, atau klien, menjadi sakral sebab penilaian klien akan meningkatkan kepuasan menggunakan jasa/produk dan loyalitas terhadap perusahaan. Bear (2016), penulis buku How to Embrace Complaints and Keep Your Customers, bahkan menyebutkan, "Mereka membeli jasa kita bukan sekedar untuk hiburan saja. Mereka memiliki masalah dan ingin supaya masalah mereka dipecahkan.". 

Kamu memerlukan seni untuk meyakinkan bahwa kamu bisa mengenali kebutuhan yang menjadi dasar tujuan yang diinginkan klien dan bisa memberikan hasil yang  sesuai dengan brief yang diberikan. Meski kenyataannya, beberapa karakteristik klien akan menjadi tantangan dalam kelancaran pekerjaanmu --- ada klien yang menuntut banyak perubahan di luar ketentuan awal, datang tanpa mengetahui apa yang dibutuhkan, komunikasi singkat yang meninggalkan kesalahpahaman, dan keengganan untuk membangun hubungan.

Apakah ada momen yang menegangkan saat bekerja dengan klien?

Szilvia (2019) membagikan salah satu momen ketika seseorang "hampir saja mencapai garis finish" namun klien terus menerus membuat satu perubahan hingga menjadi gunung revisi. Situasi ini membuatmu memprediksi 2 outcomes yang mungkin terjadi: menolak atau menerima masukan. Agar kamu tidak kewalahan, kamu juga perlu mengenal sejauh mana semua ide untuk melakukan revisi perlu dilakukan.

Bagaimana kamu akan menyikapinya?

Awalnya hanya 2 outcomes, sekarang kamu bisa memiliki banyak jalan yang dapat ditempuh. Kamu dapat menyampaikan cara mencapai jalan yang diinginkan, baik dari sudut pandang klien maupun kamu sebagai pemberi jasa. 

1. Kenali kapan pesan klien mulai tidak efektif

  • Brief yang diberikan klien terlalu fleksibel sehingga membuat kebingungan, bahkan klien sendiri tidak tahu apa yang diinginkannya.
  • Ide dari klien masih terlalu luas/abstrak sehingga tidak praktis untuk diaplikasikan.
  • Klien memiliki ide yang bertubi-tubi sehingga lepas dari kenyataan.
  • Lupa mengenai kesepakatan yang dibuat dan terlalu bersemangat membuat perubahan baru.

2. Kenali reaksimu

Mungkin kamu akan gemas saat menghadapi ketidakpastian dari apa yang kamu harapkan. Di antara reaksi tersebut, kamu memiliki ruang untuk bernapas. Memikirkan apa yang sebenarnya terjadi dan apa yang kamu rasakan tentang kejadian tersebut. Setelah itu, apakah kamu menemukan adanya peluang/kesempatan yang bisa saja terjadi dalam kejadian itu?

Kita akan melihat 8 aspek kepribadian Lumi sebagai contoh strategi yang bisa kamu gunakan untuk merespon klien.

8 Aspek dalam Mandala Lumina. Sumber: Lumina Learning Indonesia
8 Aspek dalam Mandala Lumina. Sumber: Lumina Learning Indonesia
  • Outcome Focused:  Memberikan ekspektasi yang jelas dengan kompetensi atau kemampuan yang bisa dilakukan. Play the game, make the rules first!

  • Outcome Focused + People Focused: Menggabungkan penjelasan, ide, dan masalah yang dihadapi klien. Kamu yang sudah berpengalaman dapat mengambil langkah inisiatif sebagai solusi untuk mereka. 

  • Discipline Driven + People Focused: Kamu memahami mereka membutuhkan bantuanmu segera, untuk itu kamu menentukan skema pengerjaan dan tenggat waktu yang perlu dilakukan.

  • Discipline Dirven + Inspiration Driven: Tampilah fleksibel namun sesuai komitmen. kamu bersedia mendengarkan ide tambahan mereka, menarik sekali. Tapi kamu perlu mengingatkan mereka kembali ke kesepakatan awal, maka ide baru tersebut akan dikenakan biaya tambahan.

  • Down to earth + Big Picture Thinking: Kamu yang memiliki solusi, kamu juga punya kendali. Jadilah pendengar yang aktif dengan mendengarkan ide-ide mereka, susunlah kemungkinan-kemungkinan nyata dari eksekusi dan impact ide tersebut.

Sumber: Lumina Learning Indonesia
Sumber: Lumina Learning Indonesia

Jalan tercepat untuk mengambil tindakan yang tepat adalah dengan mengenali terlebih dahulu bagaimana reaksimu ketika menghadapi klien yang sulit. Jadilah seperti Lumi, ia menggunakan portrait kepribadian Lumina Spark untuk menggabungkan kekuatan yang dimiliki serta kebutuhan yang diperlukan klien. Kamu pun juga bisa!

Eksplorasi potensi terpendammu dengan Portrait Lumina Spark, dapatkan juga pengalaman interaktif dan inspiratif tentang kepribadianmu dari sesi feedback one-on-one dengan Praktisi profesional kami.

Bersama Lumina Learning Indonesia, Transform organisations by celebrating people, one human at a time.

Referensi:

Baer, J. (2016). Hug your haters: How to embrace complaints and keep your customers. Penguin Publishing Group

Szilvia, K. (2019, February 04). Uncooperative client asks for never ending revisions. Upwork. https://community.upwork.com/t5/Freelancers/Uncooperative-client-asks-for-never-ending-revisions/m-p/560029

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun