Usia tidak hanya menjadi faktor tunggal untuk mempertimbangkan keputusan. Dalam organisasi, setidaknya dibutuhkan keberagaman keahlian.Â
"Beberapa lulusan sarjana kalah bersaing dengan seorang bapak lulusan Sekolah Teknik Menengah ketika tengah melamar di PT PAL Indonesia. PT PAL Indonesia sendiri merupakan BUMN yang memiliki peranan penting dalam memproduksi sistem pertahanan maritim Indonesia. Bapak berusia 30 tahun tersebut dikatakan telah memegang sertifikat welding dari Fincantieri dan berpengalaman bekerja di luar negeri."
Berita " Viral: Lulusan UI Kalah Sama Jebolan STM Saat Lamar Kerja di PT PAL " (Afriyadi, 2023)
Berkaca dari cuplikan di atas, keberagaman keahlian dapat dijumpai di berbagai kondisi dalam bekerja; saat melamar pekerjaan, berkontribusi dalam satu tim, atau menjalankan proyek bersama mitra. Biasanya orang akan beranggapan bahwa yang tua selalu benar dan menjadi sosok tunggal sumber informasi. Perspektif keberagaman keahlian membuat kita tidak mempermasalahkan usia --- entah dia lebih muda atau lebih tua dari kita, orang lain memiliki pengalaman yang unik dan berbeda sehingga siapa saja dapat membimbing dan memberikan wawasan baru. Keahlian menjadi ajang keberagaman dan saling melengkapi.
Seperti apa penilaian para HR kepada Gen Z dalam dunia kerja?
Terlepas dari peristiwa lulusan sarjana tersebut, beberapa penelitian membuktikan bahwa Gen Z memiliki beberapa atribut tambahan untuk mendukung sebuah organisasi.Â
Survey The Conversation (2022): Gen Z memandang satu kemampuan penting, yaitu kemampuan beradaptasi dengan orang dari berbagai latar belakangÂ
Riset terbaru (Godwin et al., 2023): kemampuan beradaptasi menjadi keterampilan dasar bekerja, yang dipengaruhi 33.9% dari kualitas kepribadian
Cara membangun komposisi organisasi
Komposisi organisasi yang seimbang dimulai dari keberagaman latar belakang, usia, dan keahlian. Kemudian tercipta autonomi untuk menyalurkan pendapat mereka, menantang proses berpikir, hingga menggabungkan berbagai perspektif menjadi satu hal baru yang belum terpikirkan sebelumnya (Tjosvold, 1994).Â
"Cooperative work integrates self-interests to achieve mutual goals. Competitive work pits self-interests against each other in a fight to win." (Dean Tjosvold)
Untuk mewujudkan komposisi SDM terbaik dari organisasi mu, Lumina Learning menyediakan laporan yang dirancang khusus sesuai kebutuhan dan permasalahan yang dihadapi individu, tim, dan organisasi. Menampilkan peranan berbagai individu dalam tim serta dinamikanya --- dalam situasi bekerja hingga di bawah tekanan. Bagaimana sebuah tim dapat membentuk channel komunikasi yang penting, seperti mengetahui preferensi, motivasi, dan kemampuan tersembunyi masing-masing individu.Â