Ketika memulai suatu bisnis atau proyek, setidaknya kamu menginginkan tim yang dapat diandalkan. Anggota-anggota yang resiliens dapat menahan terpaan cobaan dan tantangan, kemudian bisa bangkit kembali untuk menyukseskan tujuan tim. Meski dikumpulkan sebagai sebuah tim, anggota-anggota ini bisa saja bergerak terpencar-pencar. Tak jarang bila suatu tim menemui beberapa tantangan bukan hanya dari eksternal, namun juga dari internal tim itu sendiri.Â
Lantas, karakteristik tim seperti apa yang membuat tim menjadi solid?
Berkumpul dengan beberapa anggota sebagai satu tim memberikan fakta bahwa bukan hanya kamu seorang yang menggunakan kekuatan. Orang lain pun juga. Kita belajar yang awalnya menata pekerjaan masing-masing, menjadi saling mengandalkan satu sama lain. Ini seperti permainan tali yang ditarik oleh dua sisi!
Ketika timbul tarik-menarik antara pendapatmu dengan orang lain, mulailah menyadari kapan harus mengambil satu langkah mundur dan membiarkan orang lain perlu mengambil inisiatif. Menurunkan intensitas diri tidak bisa diartikan sebagai kekalahan. Sikap keterbukaan ini menandakan kamu memahami betul situasi, alasan dari tindakan orang lain, dan keinginanmu.Â
Irama tarik-ulur  yang kamu tunjukkan akan memikat orang lain untuk melakukan hal serupa. Karena secara tidak langsung kamu memberikan ruang yang aman dan nyaman bagi mereka untuk saling memahami cara kerja, bereksplorasi, dan berkontribusi.
Mau memiliki tim yang solid?Â
Yuk, mulai dengan 4 prinsip dari Lumina Learning:
 Mengenal diri dan motivasi yang dimiliki.
Sadarilah bahwa preferensi kepribadian, motivasi, keinginan, kecemasan, hingga perilaku yang muncul dari dirimu sendiri akan mempengaruhi bagaimana orang lain bereaksi. Kamu bisa saja memakai 'topi' yang berbeda ketika berinteraksi dengan kakak adik di rumah, kolega tim, klien, maupun atasanmu. Kamu perlu mengenal bagaimana dirimu ketika dalam (1) kondisi alamiah atau santai; (2) kondisi sehari-hari yang ingin kamu tunjukkan kepada dunia sosial dan profesional; (3) kondisi ketika berada di bawah tekanan.
Sadari bahwa orang bisa memiliki preferensi dan motivasi yang berbeda.
Seperti halnya diri sendiri yang berperilaku karena preferensi serta motivasi yang dimiliki, percayalah bahwa orang lain pun terbentuk karena hal yang sama. Namun arah datang motivasi dan potensi yang mereka miliki bisa tampak dan datang dari arah berbeda. Â
Walaupun berbeda, percayalah setiap orang bergerak ke arah yang sama. Â
Sebagai sebuah tim, bayangkan bahwa seluruh anggota sedang menaiki sebuah perahu. Setiap awak yang berada di dalam perahu memiliki perannya masing-masing untuk tetap membuat perahu berjalan sampai ke tujuan. Terlepas dari apapun yang menjadi alasan dan motivasi masing-masing orang untuk naik ke perahu, semuanya tetap bergerak ke arah yang sama, kan?
Keyakinan bahwa seluruh anggota tim sedang melakukan yang terbaik untuk mencapai tujuan bersama, adalah yang dibutuhkan untuk tetap memberikan kontribusi penuh sebagai individu di dalam tim.
Ciptakan suasana kolaborasi yang aman bagi semua orang.Â
Ruang yang selalu memberikan kesempatan untuk penasaran, keingintahuan untuk mengetahui 'apa dan kenapa', rasa nyaman mengungkapkan pendapat tanpa rasa takut dihakimi. Manusia selalu memiliki karakteristik yang dinamis dan berubah-rubah dari waktu ke waktu. Jadikan proses berkenalan dengan diri dan orang lain sebagai selebrasi yang kita temui sehari-hari.
Itu dia cara membangun tim yang solid melalui 4 prinsip Lumina Learning. Mari mulai menerima diri sendiri, berbagi kesempatan yang sama dengan orang lain, dan mencapai kesuksesan tim bersama!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H