Mohon tunggu...
Lumiar Tresna Puri
Lumiar Tresna Puri Mohon Tunggu... Lainnya - -

Karyamu bisa mengubah dunia

Selanjutnya

Tutup

Money

Sistem Pengelolaan dan Pemasaran Kopi Jangkat Kabupaten Merangin

10 September 2020   07:30 Diperbarui: 10 September 2020   07:30 560
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

 Jambi -   Kopi merupakan minuman seduh yang banyak diminati masyarakat sejak zaman dahulu hingga sekarang, dahulu kopi merupakan minuman wajib bagi orang tua. Sekarang kopi tidak hanya sebatas minuman orang tua saja, akan tetapi pemuda milenial pun tak mau ketinggalan untuk menikmati kopi dengan berbagai cita rasa.  

Tak ayal sekarang yang namanya cafee sudah merajalela, menjadi tempat tongkrongan di saat santai, baik kalangan orang tua maupun kalangan anak muda. Cafee sendiri menyediakan berbagai jenis kopi yang ada dengan cita rasa kopi yang berbeda.

Selain itu, setiap daerah memiliki sistem pengelolaan yang berbeda dalam penyajian kopi. Salah satunya yaitu dari sistem penggilingan, antara lain:

  • Gilingan kasar biasanya sistem gilingan ini di pakai untuk penyeduhan dengan menggunakan french press dan untuk keperluan cupping,
  • Gilingan medium di gunakan untuk penyeduhan dengan metode pour power.
  • Gilingan halus, untuk ukuran gilingan halus ini biasanya digunakan untuk penyeduhan espresso, mokapot dan aeropress
  • Gilingan sangat halus, sistem penggilingan terkahir ini cocok di gunakan untuk menyeduh ibrik atau kopi turki.

Provinsi Jambi merupakan salah satu wilayah yang memiliki tiga varian kopi yakni Arabika, Robusta dan Liberika. Satu di antara tiga varian kopi tersebut, yakni Kopi Robusta asal Jangkat, Merangin atau sering kita dengar dengan sebutan Kopi Jangkat yang berhasil menarik perhatian karena cita rasanya yang unik.

Produk Kopi Jangkat ini merupakan salah satu produk kopi pemberdayaan Koperasi Amanah Madras Sejati (KAMS).

Dikatakan Riko Ardoni (29), seorang keluarga petani dari Desa Madras Kecamatan Merangin, Dulu Jangkat hanya memiliki satu brand yakni Kopi D’Jangkat. Sejak tahun 2016, Kopi D’Jangkat terpecah menjadi dua Brand yang berbeda, yaitu Kopi D’Jangkat dan Kopi Jangkat. Alasan Kopi D’Jangkat terpecah menjadi dua itu dikarenakan desa yang berbeda dan jaraknya yang berjauhan, ujarnya.

Kopi Jangkat diolah dengan mempertahankan pengelolaan biji secara tradisional. Kadar asam dan kafein yang terdapat pada kopi ini pun tergolong rendah sampai dengan medium.

Proses penanaman, pemetikan, hingga penyajian Kopi Jangkat pun hampir mirip dengan Kopi D’Jangkat. Adapun beberapa proses pengelolaan biji kopi  yang diterapkan oleh Koperasi Amanah Madras Sejati antara lain:

  • Proses Natural  atau sering dikenal dengan sebutan proses Dry. Proses ini merupakan proses yang telah ada sejak dulu dan proses yang paling lama. Proses Natural ini sendiri kopi yang di proses memang dalam bentuk buah/ceri kopi yang baru di panen ditebarkan di atas permukaan alas plastik, di atas bata atau meja pengering  yang memiliki pengalir udara. Biji kopi  ini di balik secara merata agar terhindar dari pembusukan.
  •  Proses Full Washed dimana buah kopi dimasukkan ke dalam bak berisi air yang mana bila buah kopi tenggelam maka buah tersebut sudah matang, setelah itu buah yang matang di pisahkan antara buah dan biji kopinya. Pada umumnya biji kopi dipisahkan dari buahnya menggunakan mesin. 
  • Proses Honey  atau biasa disebut juga proses madu, proses ini bukanlah proses dimana biji kopi di campurkan ke madu. Proses Honey dilakukan dimana buah kopi dikupas dan dikeringkan dengan lapisan mucilage yang masih menyelimuti biji kopi, kemudian ketika saat pengeringan lapisan ini masih menyerap kelembapan dari udara sehingga membuatnya semakin lengket dan mirip dengan tekstur dari madu.

“Kopi Jangkat ini berasal dari buah kopi yang memang sudah  merah jadi biji kopi yang masih mengkal gak di ambil, apalagi biji kopi yang masih hijau warnanya. Kopi jangkat memang berasal dari biji kopi yang merah jadi kopinya memang spesial untuk penikmat kopi yang spesial pula” canda Rinto Ardoni pada saat wawancara sore itu.

Pemasaran dari Kopi Jangkat dilakukan dengan menggunakan media sosial seperti Instagram, facebook dan sebagainya. Selain itu, pemasarannya Kopi Jangkat ini berdasarkan testimoni dari pecinta kopi yang merekomendasikan Kopi Jangkat ini ke masyarakat.

Ruang lingkup pemasaran Kopi Jangkat ini sendiri sudah sampai ke luar sumatera, seperti di kepulauan kalimantan, jawa, bahkan sampai ke Timur Tengah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun