Mohon tunggu...
Andee Meridian
Andee Meridian Mohon Tunggu... -

the gembel mancanegara\r\n\r\npenggemar SBN

Selanjutnya

Tutup

Puisi

[ Fiksi Pendek ] Bukan Mimpi

27 Februari 2011   11:19 Diperbarui: 26 Juni 2015   08:13 225
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
12988057261318379946

" Bu...akbar pamit dulu ya ? ". akbar mendekati ibunya yang sibuk di dapur. lalu ia mencium tangan ibunya yang beraroma bawang " Loh....kamu mau kemana bar ? ". tanya ibunya yang heran dengan penampilan anaknya. Juga bau parfum anak muda yang menyengat menambah keheranannya terhadap anak laki-lakinya itu. " Ah...ibu gimana sih, mau ngapel dong. Ini kan malam minggu ? ". Sambil tersenyum akbar merapikan rambutnya yang sudah rapi " Kamu sudah  punya pacar baru ? ". " Aku kan setia sama marni bu. Aku tidak mungkin cari yang lain . Dia satu-satunya wanita yang aku cintai sejak aku kecil. Sudah ya bu, akbar pamit ". Belum sempat melangkah dari dapur menuju ke luar rumah, sang ibu menarik tangan anaknya itu. " Nak....sudahlah relakan marni. Biarlah dia tenang di sisi- Nya ". Kali ini sang ibu meneteskan air mata " Jadi yang kemarin itu bukan mimpi ya bu. Marni benar-benar pergi untuk selamanya ". Akbar berucap dengan badan membelakangi ibunya, kantong matanya menahan isak. lalu ia pergi ke luar " Ijinkan aku menjumpai kenangannya di taman itu bu ". Ucap akbar sambil berlalu keluar * Kota tua sacheon ( korea kidul ) : 2011-02-27

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun