May The 4th Be With You, selamat hari Star Wars semuanya. Kali ini, penulis mau berbagi salah satu ajaran yang terkenal dalam jagad Star Wars. Ajaran ini katanya menjadi pedoman Darth Sidious dalam merencanakan Order 66, rencana untuk membalas dendam kepada Jedi Order dan mengembalikan kejayaan Sith Order secara diam-diam, yaitu Rule of Two.
Dalam jagad Star Wars, Rule of Two adalah filosofi Sith yang mengamanatkan bahwa hanya dua Sith Lords yang bisa ada pada waktu tertentu: seorang master untuk mewakili kekuatan Dark Side of the Force, dan seorang murid untuk berlatih di bawah sang guru sampai memenuhi tujuannya. Filosofi Rule of Two sudah menjadi acuan untuk para Sith Lords selama hampir satu milenia, dimulai dengan pendirinya Darth Bane.Â
Darth Bane adalah Sith Lord yang legendaris yang hidup pada zaman kegelapan Old Republic, seribu tahun sebelum Clone Wars. Pada masanya, Sith Order sering dipicu oleh nafsu individu masing-masing untuk kekuasaan, dengan pertengkaran antar sesama Sith. Saat bertugas di pasukan Sith, dikenal sebagai Sith Brotherhood, Â Bane menyadari bahwa pertikaian dan keserakahan dari prajurit Sith Lainnya lainnya menciptakan kelemahan. Pertempuran itu akhirnya menyebabkan kekalahan tatanan Sith Order, karena Jedi Order mampu menghancurkan Sith Lord atau Warrior yang lemah. Bane adalah satu-satunya yang selamat dari Perang Jedi-Sith.
Untuk dapat memperoleh gelar Sith Lord, seorang murid harus membunuh gurunya atau mereka bisa mati dalam upayanya dan digantikan dengan yang lain oleh gurunya sendiri. Sith  lebih menyukai taktik tipu muslihat dan tipu muslihat untuk menghancurkan musuh-musuh mereka daripada serangan langsung. Disebut Rencana Besar, tujuan plot adalah untuk merusak Republik Galactic dari dalam, mengurangi dan mempermalukan  Jedi Order, dan akhirnya bangkit dan menaklukkan galaksi.
Mereka bekerja bertahun-tahun untuk menelusir rahasia terakhir dari Dark Side the Force, yaitu kehidupan dan kejayaan yang abadi. Setelah mengetahui rahasia tersebut, Darth Plagueis dan Darth Sidious saling memahami untuk mencapai keabadian tersebut, salah satu diantara mereka harus menjadi "umpan" dan satu lagi menjadi "wadah" untuk keberlangsungan Dark Side of the Force, atau kata lainnya akan ada suatu momen dimana 2 Sith harus saling membunuh, sesuai dengan ajaran Rule of Two-nya Darth Bane.
Dan oleh karena itu Darth Sidious membunuh masternya Darth Plagueis saat tertidur dan Sidious memperoleh kekuatan dan pengetahuan dari Darth Plagueis., termasuk kehidupan abadi. Setelah Sidious mendapatkan gelarnya sebagai master, Rule of Two tetap dipraktikan oleh Darth Sidious sampai hancurnya Galactic Republic serta Jedi Order dengan secara diam-diam dan melakukan tipu muslihat terhadap Galactic Republic, termasuk rencana Order 66.
Awalnya, bio-chip ditanam disetiap klon untuk mengatasi mereka yang berkhianat terhadap Galactic Republic, namun ternyata bio-chip ini menjadi sarana Darth Sidious atau Palpatine untuk melaksanakan Order 66, rencana untuk  menjatuhkan Jedi Order dan Galactic Republic dan membentuk kekuasaan baru dibawah Darth Sidious. Perintah "Clone Protocol 66" dibangun ke dalam pasukan klon Grand Army of the Republic selama proses penciptaan kloning.Â
Semua klon diberi bio-chip, Â yang dapat diaktifkan dengan perintah jarak jauh melalui perintah suara; Supreme Chancellor Palpatine, misalnya, hanya perlu memberi tahu klon untuk melaksanakan Order 66, dan perintah itu akhirnya terlaksanakan.Bio-chip, ketika diaktifkan, akan memastikan kepatuhan yang bersifat absolut dalam klon, menghapus sifat emosional dan kepercayaan yang ada. Perintah itu juga menyebabkan klon memandang Jedi sebagai ancaman berbahaya yang perlu dihilangkan dengan segala cara. Namun, ada juga sedikit tentara klon yang bisa bebas dari kendali bio chip dan itu pun harus dipaksa, seperti Clone Commander Rex.