“Kumohon bebaskan aku dari sketsa mu pria malang!”
“Aku masih harus mencumbuimu dengan kuas kuas ku”
“ Sampai kapan?, kamu bahkan belum melakukan apa pun padaku akhir- akhir ini”
“ Aku sedang mencari inspirasi warna yang pas untuk mengawini paras mu yang ayu”
Dua bulan sejak pembicaraan terakhir itu, sang pria tidak lagi menyambanginya. Wanita itu termenung memikirkan diri yang terbelenggu dalam sketsa.
“ Ahh…aku hanya akan berakhir dalam sketsa!. Pria itu, telah ingkar pada kata untuk mengawinkanku dengan warna”
*****
Hingga suatu hari dua orang pria muda masuk ke gudang si pelukis. Wanita itu terkejut, berharap yang datang adalah pria yang telah melahirkannya dalam sketsa. Kedua pria muda itu menuju ke arahnya.
“Hei,,,siapa kalian?. Jangan coba coba untuk menyentuhku!” teriak sang wanita
Namun kedua pria tersebut tidak bergeming, bahkans alah satu dari mereka mendekat dan duduk di depan sketsa.
“ Saya harus mengubah kontur wajahnya agar terlihat lebih tirus”