“Dan tak bisa jauh, jauh darimu”
“Ku tak bisa jauh, jauh darimu”
Suitan dan standing applause dari pengunjung kafe malam itu membuktikan bahwa kita memang pasangan duet yang pas. Kamu dengan suara rocker mu mampu kuimbangi dengan tarikan suara rendah. Tapi itu dulu, dua tahun yang lalu sebelum segalanya aku hancurkan dengan mimpi – mimpi besarku. Penyesalan tak akan membawamu kembali…
“Sebaiknya kamu pertimbangkan untuk hijrah ke Jakarta “ bujuk mu kala itu
“Aku ingin menggapai impianku menjadi penyanyi Ibu Kota, dan aku yakin pasti bisa!” sahutku ketus
“Saya tahu kamu punya potensi, akan tetapi perlu kamu pertimbangkan matang – matang. Bersaing di Ibukota itu kejam dan terkadang tanpa hati nurani. Aku mengkhawatirkan kamu”
“Ahh,,,sudahlah Alex, aku bisa menjaga diri. Dan aku pun tak mau hanya menjadi penyanyi kafe saja. Berbeda denganmu yang sama sekali tak berani bermimpi”
“Aku bukan tak punya impian Bita. Hanya saja persiapanku harus matang dan menjadi penyanyi bukanlah impianku. Aku punya mimpi lain yang lebih besar daripada menjadi penyanyi”
“Jadi?. Maksudmu menjadi penyanyi itu bukan mimpi besar??”
“Aku, tidak berkata begitu bukan?”
“ Saya heran, dari dulu kamu selalu iri denganku”