Sudah lumayan lama tidak melakukan pekerjaan yang ada hubungannya dengan Imigrasi. Karena kondisi pekerja di kantor mengalami pengurangan, jadilah saya harus mampu berperan ganda dalam pekerjaan. Termasuk salah satunya harus menghadapi instansi Imigrasi yang dari dulu masih belum juga berganti wajah menjadi lebih ramah. “Sikap bahwa aku adalah seorang pejabat, dan masyarakatlah yang butuh saya” agaknya masih melekat erat dalam prinsip mereka.
Hari ini sekitar jam sepuluh pagi, saya bertanya di bagian Informasi Imigrasi Kelas I Batam Centre. Sehubungan dengan passport salah satu kru kapal yang di endorse jadi passport pelaut. Kebetulan dalam waktu dekat kru tersebut akan melakukan perjalanan liburan bersama keluarga ke luar negeri maka beliau meminta agar endorse di passportnya dibatalkan.
Karena hal seperti ini baru pertama kali saya lakukan maka dengan segala ketidaktahuan saya beranikan bertanya ke bagian informasi. Namun, sungguh tak kuduga jawaban yang saya terima dari mereka. “ Ini harus di sign off dulu mbak di Imigrasi Batu Ampar, setelah itu tidak ada masalah lagi kalau mereka melakukan perjalanan ke luar negeri” jawabnya dengan wajah yang kurang ramah sama sekali.
“Kalau sudah sign off, baru bisa kita batalkan endorse nya ya mbak” tanyaku lagi
“ Kalau sudah sign off, sudah ngak ada masalah dengan passport tersebut mbak”
“Tapi kita mau batalkan endorsenya mbak”
“Ya sudah, di sign off dulu baru di bawah lagi kesini” jawabnya menahan kesal.
Saya pun memutuskan untuk tidak meneruskan proses tersebut, karena sepertinya si mbak yang satu itu memang tidak paham apa yang saya minta.
***
Dalam perjalanan pulang ke kantor, saya menghubungi kenalan yang bekerja di Imigrasi Kelas I Tanjung Priok.
“Selamat siang Pak Dodi, untuk pengurusan pembatalan endorse di passport bisa tidak pak kita lakukan di Imigrasi Tanjung Priok?” tanyaku.