Saya heran dengan mereka, yang memuja kopi
padahal bagiku ia hanyalah tentang cerita
pahit, pekat, gelap dan kelam
"Itu tergantung cara kamu menyeruputnya" katamu kala itu
Ahh...dan tiba - tiba aku merindukanmu dan aroma kopimu
Pun hujan
bagaimana mungkin mereka menyanjungnya
padahal ia hanyalah tentang duka dan airmataÂ
dan juga tentang potongan - potongan kenangan
yang selalu saja mengusik
saat rinainya menyetubuhi bumi
sudah sejak lama, aku ingin membunuh hujan
dan melarungnya di anak - anak sungai
hanyut, lepas bersama kisah tentang kamu
Kata mereka lagi
senja adalah waktu yang sempurna
untuk menikmati hujan
dan menyeruput kopi yang masih mengepul
"mungkin mereka sudah tidak waras!"
padahal senja bercerita tentang kasih kita
yang harus segera usai.
Senja kembali datang
buru - buru kusekap ia dalam keranda gelap
pun hujan telah kularungkan
bersama kopi yang telah dingin
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H