Seiring dengan kemajuan teknologi, kegiatan mengirim surat lewat kantor pos lama - lama ditinggalkan. Alasan kecepatan dan waktu menjadi hal yang paling mendasari sehingga kegiatan tersebut semakin jauh tertinggal. Jika menghubungi lewat telepon dan surel, dalam hitungan detik kita bisa menjangkau si penerima berita.
Maka tak heran jika masih ada orang yang melakukannya hingga hari, bagi sebagian kita kegiatan tersebut  akan terlihat langkah atau mungkin kita akan berpikir itu kolot.  Namun tidak bagi seorang pria inspiratif Bapak Eko Sanyoto Nugroho pendiri rumah baca di Kadirejo - Semarang.  Aksi dan kerja nyata beliau diulas dengan apik oleh Pak Bambang Setyawan di Kompasiana. Melalui artikel beliaulah aku mengenal sosok Bapak Eko yang inspiratif dan tergerak menyumbangkan sejumlah buku yang mungkin tidak seberapa nilainya. Â
Buku - buku tersebut sudah terkirim sebulan lebih tepatnya. Namun hari ini kembali teringat dikarenakan sebuah surat dengan amplop putih nangkring di kotak surat di depan kamarku. Saya penasaran, karena seingatku semua tagihan saya sudah dialihkan melalui email, tapi kok saya masih terima surat?. Setelah berada di genggaman, kubaca nama pengirimnya " Eko Caknek Baca". Sebuah nama yang kembali mengingatkanku pada pergiriman buku sebulan yang lalu.Â
Cara beliau dalam mengapresiasi sumbangan buku tersebut bisa dibilang unik dan menyentuh. Bagaimana tidak, karena surat itu di tulis tangan yang dimana sudah langkah kita temui akhir - akhir ini. Bahkan bisa saja kita sudah lupa bagaimana cara menulis surat dengan tulisan tangan yang menarik. Â Dikarenakan semuanya sudah dipermudah oleh kecanggihan teknologi.Â
Oleh karenanya, saya mengucapkan terimakasih kepada Bapak Eko Sanyoto Nugroho atas surat dan tulisan tangannya yang indah. Surat ini telah membuktikan pada saya bahwa kata dalam tulisan tangan jauh lebih menyentuh dibanding dengan kata - kata yang berseliweran di layar laptop, ponsel atau komputer. Sukses selalu atas kerja nyatanya dalam mencerdaskan masyarakat.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H